" Nampaknya kena guna cara lain "
Bunyi kereta polis ni kedengaran
" Polis?! "
" Eh. Chill dulu. Baru bunyi kereta polis. Belum ditanya malaikat dalam kubur nanti " kata Aryan
" Serahkan diri je lah sundal. Kitaorang ada bukti. Kau dah tak boleh lari dah " kata Affan
" Cis! Jangan harap! " perempuan itu keluar dari tingkap
" Zariel, Kay, Amani, Aisyah. Kodiang jaga orang tua ni " kata Affan
" Yang lain ikut aku "
Mayra menghalang jalan untuk perempuan itu lari
" Jangan bergerak! Kami polis! Serahkan diri anda sekarang! "
Perempuan itu menggigit bibir
" Dah lah cik. Cik dah tak boleh lari " kata Syakila
" Heh. Aku takkan mengalah "
" Kau! Perempuan yang acah berani! Sini. Lawan dengan aku " perempuan itu menunding jari kearah Mayra
Mayra memandang perempuan itu dengan pandangan merendahkannya
" Jangan May. Kau boleh... " kata-kata Syakila terhenti
" Sebab tu aku malas masuk campur. Tapi korang jugak yang paksa " kata Mayra
" May. Baik jangan " kata Aryan
" May. Biar aku je settlekan dia " kata Affan
" Tak boleh. Walaupun dia jahat, dia tetap perempuan. So kalau nak lebih adil biar aku dengan dia je " kata Mayra
" HAHAHAHAHHAH! Acah berani lah kau "
Mayra tersenyuk sinis
" Tapi awak. Saya tak nak lawan pun dengan awak. Sebab dekat sini kita dah tahu siapa yang menang " kata Mayra
" Ha?! Belum menang dah berlagak?! "
" Takde lah. Aku malas nak lawan kau. Buang masa. Yelah kan. Aku mana reti bergaduh " kata Mayra
" Huh?! Kau rendahkan aku eh? "
Mayra menggeleng
" Dah lah "
Mayra menguap
" Aku mengantuk ni. Dah lewat malam dah ni. Ergh. Aku nak balik " rungut Mayra
Affan ternganga
Boleh pulak dia mengantuk time macam ni?
" Cik! Jangan cik! Biar kami yang uruskan dia! "
Mayra mengangguk
" Ok. Saya pun malas nak berlawan "
" Haihh. Kenapa aku kena jadi heroin kat sini? Cringe lah " kata Mayra
Tiba-tiba seorang polis muncul dari belakang dan menggari tangan perempuan itu
Mayra menguap
" Jom balik "
" Tunggu cik "
Mayra menoleh
" Terima kasih sebab bantu pihak polis cari perempuan ni "
Mayra diam
" Jangan berterima kasih dekat saya. Tu. Dia yang jumpa perempuan ni dulu " Mayra menuding jari ke arah Affan
Affan terdiam
" Terima kasih banyak-banyak. Kalau tak ada apa-apa kami pergi dulu "
" Jap Encik. Tu orang tua tu " kata Aryan
YOU ARE READING
That Girl
RandomKenapa? Kenapa selalu dirinya? Apa yang sudah terjadi pada dunia? Kenapa begitu kejam? Semakin hari, semakin ramai yang menderita Entah itu takdir atau kerana manusia yang tidak punya hati perut Kenapa manusia saling menyakiti? Apa yang terjadi dah...