Mayra mula rasa pening
Dia juga sesak nafas
" Li..lipan wey. Dah sampai ke belum? " soal Mayra
" Belum. Kau dah kenapa pulak ni? " soal Xavier
" Argh! Sakit wey. Tolong " kata Mayra
" Takde masa lah nak main-main. Aku tengah drive ni! " marah Xavier
Mayra memegang kepalanya
Dia cuba mengambil udara
" Ak..aku t...tak main-main lah " kata Mayra
Xavier menghentikan kereta di tepi jalan
" Kau demam ke? " soal Xavier lalu memegang dahi Mayra
Panas
" Macam mana pulak tiba-tiba boleh demam ni? Haish kau ni. Kau boleh tahan sikit tak ni? Kejap lagi nak dah sampai " kata Xavier
Mayra tiba-tiba pitam
" Mayra! "
*********
Mayra membuka matanya
Argh. Aku...dekat.. rumah si Lipan?
Tengok bilik pun dah tahu. Dia punya luas tu macam satu rumah
Mayra melihat jam
Pukul 2 pagi
Mayra memakai tudung dan barangnya lalu keluar dari bilik
Gelap
" Semua dah tidur kot " kata Mayra
" Kau...nak pergi mana pagi-pagi buta ni? " soal Xavier
Mayra menoleh
Dia terjerit
Xavier menutup mulut Mayra
" Jangan jerit lah. Semua dah tidur kan " marah Xavier
" Kenapa kau tak pakai baju? " soal Mayra
" Oh. Aku tak pakai baju je. Bukan bogel " kata Xavier
Mayra menjeling
" Pakai baju. Rosak mata aku " kata Mayra
" Bukan kau dah tengok semua ke? " usik Xavier
" Tengok apa? " soal Mayra
" Aku lah "
Mayra menjauhi Xavier
" Jangan ingatkan benda tu. Jangan! " marah Mayra
" Heh. Dah. Pergi balik dekat bilik kau. Tidur " kata Xavier
" Aku nak balik lah " kata Mayra
" No. Sekarang dah pukul 2 pagi. Jangan harap kau boleh keluar " kata Xavier
" Dah tu takkan aku nak tidur sini? " soal Mayra
Xavier mengeluh
" Macam lah kau tak pernah tidur sini. Lebih dari tidur pun kau pernah " kata Xavier
Mayra menggigit bibir
" Aku dah cakap kan. Jangan ungkit lagi hal tu. Aku tak nak ingat " kata Mayra
" Dah. Pergi tidur " kata Xavier lalu melangkah pergi
Mayra menarik tangan Xavier
" Kenapa? Nak tidur sekali? " soal Xavier
" Otak kau. Aku nak tanya. Apa yang jadi tadi? " soal Mayra
YOU ARE READING
That Girl
RandomKenapa? Kenapa selalu dirinya? Apa yang sudah terjadi pada dunia? Kenapa begitu kejam? Semakin hari, semakin ramai yang menderita Entah itu takdir atau kerana manusia yang tidak punya hati perut Kenapa manusia saling menyakiti? Apa yang terjadi dah...