" ha kakak, abang. Nak beli phone macam mana? "
" iPhone yang quality camera dia bagus " kata Mayra
" Ada sangat tu kak. Ni kak iphone nya "
Mayra membelek iPhone itu
" Berapa ni bang? " soal Mayra
" Harga dia ***** "
Mayra mengangguk
" Wey Ash. Cantik tak iphone ni? " soal Mayra
" Cantik "
" Kalau ikut kau kan. Kau suka yang putih ke yang hitam? " soal Mayra
" Hitam kot. Sebab putih nanti kotor " kata Ash
Mayra ketawa
" Kan boleh beli casing? Takde nya nak kotor " kata Mayra
" Casing tu apa pulak? " soal Ash
Mayra mengeluarkan phonenya
Dia mencabut casing dari phonenya
" Ni. Ni casing " kata Mayra
Ash mengangguk
" Ouhhhhhh. Tapi kalau kau tanya pendapat aku, aku lagi suka hitam sebenarnya " kata Ash
Mayra mengangguk
" Bang. Beli ni bang " kata Mayra
Abang itu mengangguk
Mayra pergi ke counter pembayaran
" Card ke cash? "
" Card " Mayra menghulurkan card nya
" Ok dah. Terima kasih beli dekat sini "
Mayra mengangguk
" Sama-sama "
*******
" Wey Ash. Nah " Mayra memberikan iPhone kepada Ash
" Ha? Kenapa ni? " soal Ash
" Aku hadiahkan benda ni dekat kau. iPhone storage ni ada banyak. So kalau nak guna time kerja boleh ni " kata Mayra
" Tapi aku dah ada phone " kata Ash
" Tu Android kan? Storage kat situ tak banyak sangat pun. Phone kau tu kau buat main game ke apa. iPhone ni untuk kerja. Ambik lah. Aku ikhlas ni " kata Mayra
Ash mengangguk
" Thanks doh Mayra. Nanti aku ganti " kata Ash
" Ish kau ni. Kan aku dah kata ni hadiah dari aku. Tak payah ganti lah " kata Mayra
Ash mengangguk
" Dah? " soal Xavier
Mayra mengangguk
" Kau pergi bayar sekarang. Pilih phone je kot. Apahal lama sangat? " bisik Xavier
" Eh ya Allah. Aku lupa yang aku nak belanja diorang baju " kata Mayra
Xavier menjeling
Mayra tersengih
" Ok ok. Aku bayar. Sorry lah " kata Mayra
**********
" Bye korang! " kata Mayra
" Bye May! "
Xavier mengeluh
" Cepat lah masuk " kata Xavier
" Ye sabar " Mayra pun masuk ke dalam kereta
YOU ARE READING
That Girl
RandomKenapa? Kenapa selalu dirinya? Apa yang sudah terjadi pada dunia? Kenapa begitu kejam? Semakin hari, semakin ramai yang menderita Entah itu takdir atau kerana manusia yang tidak punya hati perut Kenapa manusia saling menyakiti? Apa yang terjadi dah...