132

10 3 0
                                    

Seminggu kemudian...

Mayra melihat pemandangan taman bunga di luar istana

Kebetulan Dania juga sedang jalan-jalan mengambil angin di situ

Kerana terlalu fokus melihat phone, Dania tanpa sengaja melanggar Mayra

BUK!

" Adeh "

" Sorry. Tak perasan " kata Dania lalu memandang muka Mayra

Mayra terkejut melihat Dania

" Aku gerak dulu " kata Dania

" Dania " panggil Mayra

Langkah Dania terhenti

" Nak apa? " soal Dania

" Ada masa tak? " soal Mayra

Dania mengeluh lalu memusingkan badannya menghadap Mayra

" Kenapa? " soal Dania

Mayra memeluk Dania lalu menangis

Dania terkejut

" K-kau pahal? " soal Dania

" Ir..Irfan, dia dah tak layan aku macam dulu " kata Mayra

" Hah? "

" Kau tahu kan pasal Aqashah masuk hospital tu? Qash kata ada benda yang kacau dia. And benda tu pernah kacau aku dulu. And then Irfan ingat aku yang hantar benda tu " kata Mayra sambil menangis

Dania ragu-ragu untuk membalas pelukan Mayra dan akhirnya dia hanya berdiri tegak sahaja

" Lepastu.. dua hari lepas, permaisuri kata kalau aku tak keluar dari istana, dia akan bunuh anak dalam kandungan aku and then dia akan sebarkan yang aku hantar benda dekat diorang " kata Mayra

Dania mengeluh

" Kenapa kau nak takut dia sebarkan? Bukan kau yang hantar benda tu pun kan? " soal Dania

" Memang bukan aku yang hantar, ta-tapi aku kena buat macam mana? Kalau aku tak pergi, anak aku yang tak bersalah akan terbabit sekali. Aku tak nak " kata Mayra

" Apa kata kau pergi untuk sementara. Kalau kepergian kau tak dicari, jadi pergi lah untuk selama-lamanya " kata Dania

" Maksud kau... Mati? " soal Mayra

Dania menggeleng

" Hilang dari pandangan diorang. Jangan tunjukkan lagi muka kau. Jangan ada lagi khabar tentang kau dan kau tak boleh jejak kaki lagi dekat tempat ni. Ini semua demi keselamatan anak kau " kata Dania

" Kalau kepergian aku takde sesiapa cari? " soal Mayra

" Anggap lah kau dah takde apa-apa hubungan dengan kerajaan. Termasuk Irfan. Anggap lah yang kau dan dia tak pernah jumpa " kata Dania

Mayra menggigit bibir

Meski ia menyakitkan tetapi lebih baik dia pergi daripada membawa masalah kepada keluarga ini

Mayra mengangguk

" Aku boleh sewakan rumah untuk kau. Jauh dari sini " kata Dania

" Thanks. Tolong jangan bagitahu sesiapa pasal hal ni " kata Mayra

Dania mengangguk

" Standby malam ni. Lepas Irfan tidur, kau kena pergi. Tinggalkan semua yang ada dekat sini. Bawak duit dan barang keperluan je " kata Dania

Pada waktu malam

Mayra memegang rantai di lehernya

Pintu bilik dibuka

That GirlWhere stories live. Discover now