Mayra terlelap
" Haihhh. Susah lah macam ni " kata Aisyah
" Asal? " soal Kayrul
" Kitaorang tak expect doh Ira target Mayra jugak " kata Aisyah
" Itu lah. Aku ingatkan dia target pembuli dia je " kata Syakila
" Korang. Kalau dia target May, mesti dia akan bunuh orang yang Mayra sayang. So, kita kena jaga-jaga lah. Maybe Ira akan bunuh salah seorang dari kita " kata Aryan
Semua memandang Arash
Arash terbatuk
" Woi? Asal pandang aku? " soal Arash
" Kau dah tak lama ni Arash " usik Zariel
" Jom sedekahkan Al-Fatihah " kata Kayrul
Affan mengetuk kepala mereka berdua
" Maybe dia akan bunuh aku, tapi jangan risau. Aku dah janji nak jaga May " kata Arash
Ding dong!
Ding dong!
" Argh siapa pulak yang datang ni? " soal Syakila
" Woi Syah. Pergi bukak pintu " kata Amani
" Aku jugak " Aisyah bangun lalu membuka pintu
" Lina? " soal Aisyah
" Yo! Affan ada? " soal Lina
Affan berdiri di sebelah Aisyah
" Woi Lina. Asal? " soal Affan
" Aku nak tunjuk something ni. Cepat lah! " kata Lina
" Tunjuk apa pulak kau ni? " soal Affan
" Alah kucing semalam tu. Cepat! Dia tengah beranak! " kata Lina
" Serious lah? Jom jom. Woi korang. Aku gerak dulu. Nanti aku datang balik! " kata Affan
" Ok bro! " kata Ariel
" Dah jom pergi " kata Affan
Lina senyum
" Jom! "
Mereka berdua pun pergi
Aisyah masih tercegat di pintu
Ha ha
Sakit
Aisyah menggigit bibir
" Tak sangka korang boleh rapat macam tu eh " bisik Aisyah
Amani dan Syakila merasa sedih melihat Aisyah macam tu
Aisyah cuba kekalkan riak wajah biasa
Dia menutup pintu
Aisyah senyum
" So... Bila nak sampai makanan Mayra? " soal Aisyah
Tanpa sedar air mata Amani mula mengalir
Syakila berdiri di sebelah Aisyah
" Sini jap. Aku nak cakap " kata Syakila
" Eh? Ok " kata Aisyah
Syakila dan Aisyah masuk ke dalam bilik
Amani mengelap air matanya
" Eh Amani. Asal kau nangis? " soal Arash
Amani menggeleng
" Eh tak tak. Aku sakit mata. Tu yang macam nangis " kata Amani
........
YOU ARE READING
That Girl
RandomKenapa? Kenapa selalu dirinya? Apa yang sudah terjadi pada dunia? Kenapa begitu kejam? Semakin hari, semakin ramai yang menderita Entah itu takdir atau kerana manusia yang tidak punya hati perut Kenapa manusia saling menyakiti? Apa yang terjadi dah...