Mohon untuk tinggalkan jejak!
Typo kasih tau ya!
Happy Reading All💙
▪ ▪ ▪
02. Bareng Devan
"Mana sih kok gak ada taksi lewat. Mana hp gue lowbat segala lagi," gerutu Sisil seraya mengamati sekitar, mencari taksi yang lewat namun nihil.
Bel pulang sudah berbunyi sejak satu jam yang lalu, Sisil pulang lebih lama dan terakhir. Itu karena ia ke perpustakaan terlebih dahulu membaca buku lalu meminjam novel, kebiasaan Sisil jika berurusan dengan novel ia akan lupa waktu.
Brumm...brumm
Tiba-tiba terdengar suara motor mendekatinya, Sisil menoleh lalu detik berikutnya membuang muka mengacuhkan orang itu. Kembali ke kegiatannya yaitu celingak-celinguk melihat sekitar.
"Belum pulang?" Tanya Devan basa-basi. Ya orang itu adalah Devan, pertanyaan Devan malah diacuhkan dan tak dibalas sama sekali oleh Sisil.
"Gue nanya, jawab kek." Devan mendengus sebal.
"Lo nanya pertanyaan yang lo sendiri udah tau jawabannya," kata Sisil tanpa melihat lawan bicaranya.
"Naik, gue anterin," ajak Devan dan masih diacuhkan Sisil.
"Mau gak?"
"No thank's," jawab Sisil membuat Devan berdecak malas.
"Gue tau lo mau, cuma gengsi. Udah cepet naik, mumpung gue lagi baik."
"Gue gak mau."
"Beneran?" Tanya Devan memastikan dibalas anggukan kepala Sisil.
"Yaudah, lo disini aja sampe lumutan. Kalo perlu nginep aja disini." Devan memainkan gas motornya dengan sengaja.
Saat hendak melajukan motornya, Sisil memanggilnya membuat Devan mengulum senyumnya, lalu menetralkan ekspresinya kemudian menoleh pada Sisil.
"Kenapa?" Tanya Devan datar.
"Yaudah...gue ikut." Jujur saja Sisil sebenarnya sudah tidak betah berlama-lama di depan gerbang sekolah sedari tadi.
"Dari tadi kek, yaudah naik."
Sisil naik sedikit sulit karena motor Devan tinggi, lalu dengan bantuan pundak Devan ia bisa duduk manis di atas motor Devan. Tak pernah terbayangkan sebelumnya ia bisa pulang bersama seorang Devan Alviano.
"Udah belum?" Tanya Devan pada Sisil yang sudah duduk manis.
Sisil mengangguk. "Udah."
Devan menyalakan melajukan motornya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan ibu kota yang lumayan ramai.
"Lo kok pulangnya telat?" Tanya Devan pada Sisil.
"Gue ke perpus dulu," jawab Sisil sekenanya.
Devan menganggukan kepalanya. "Temen-teman lo pada balik duluan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]
Teen FictionAwalnya bersama mu adalah hal yang tak pernah mau kujalani, namun seiring dengan waktu akan sisi lain dirimu, hal itu menjadi sebuah cerita yang tak ingin ku akhiri. Tak pernah terpikirkan dibenak Sisil akan menjadi babu seorang Devan, cowo famous d...