Hellow
Vote dulu dong
Sabi juga lah selipin komen
Happy reading all💙
▪▪▪▪▪
59. Dua R
Sisil duduk di ranjang rumah sakit, termenung sendiri karena Mamanya yang ada keperluan bersama Papanya dan teman-temannya yang tentu saja sekolah, mengingat ini hari jumat. Mungkin sebentar lagi mereka akan pulang karna hari jumat biasanya akan pulang setengah hari.
"Bosen banget deh, pengen pulang," keluh Sisil menatap jendela yang berada di depannya.
Kalau saja handphonenya tidak disita sama Mamanya pasti ia tidak akan sebosan ini. Mamanya terlalu melarang ia memainkan ponselnya.
Ceklek...
Pintu terbuka menampilkan teman-temannya beserta para anggota Deflix yanh datang mengunjungi Sisil.
"Hallo Sisil," Seru Rara yang datang membawa kantung plastik berisi beberapa camilan.
"Gimana keadaannya sekarang?" Tanya Adela berjalan mendekat.
"Udah mendingan kok," jawab Sisil tersenyum tipis, ia sangat bersyukur memiliki teman sekaligus sahabat seperti mereka ini.
"Mau gak? Kita bawa camilan banyak lho," tawar Mita menunjuk kantung plastik di tangan Rara.
Sisil menggeleng pelan sebagai jawaban. "Banyak banget belinya, mau buat setahunm?" Tanya Sisil melihat ukuran kantung plastik itu yang begitu lumayan besar.
"Kita kan mau nginep di sini," jawab Mita excited.
"Tapi Chia gak bisa kalo gak ada bery," dengus Chia mengingat boneka kesayangan miliknya yang selalu menemaninya tidur.
"Ngapain? Kan ada Bastian," jawab Mita menatap Bastian yang berdiri di belakang mereka.
"Oh iya Ibas kan boneka gede nya Chia," ucap Chia dengan senyum lebarnya seraya mengedipkan matanya genit.
Bastian menggeleng pelan melihat kelakuan Chia. "Genit!"
"Info roket yang mau ke pluto jam berapa ya?" Tanya Pandu menatap jam di tangannya.
"Ngapa lo? Mau log out dari bumi?" Tanya Reno.
"Iya nih, bumi dipenuhi orang-orang bucin, gue yang jomblo gini kan cuma ngontrak. Muak gue muak," jelas Pandu disahut kekehan serta tawa mereka.
"Kasian," ledek Mita yang dengan sengaja merangkul mesra Ervan.
"Asyu lo semua!" Umpat Pandu membuat gelak tawa mereka.
"Kalian mau nginep di sini?" Tanya Sisil saat tawa mereka sudah terhenti, mereka pun mengangguk menjawab.
"Ya dong, kan mau jagain bu bos tercinta kita," sahut Pandu dengan kekehan kecil di akhir kalimatnya.
"Lagian besok juga libur," timpal Ervan.
"Tenang aja kalo gak muat nanti kita di ruang pasien yang kosong juga gapapa, kalo gal di kursi tunggu luar juga ga masalah, yang penting tetep di RS ini nemenin bu bos kita," jawab Reno dengan cengiran kudanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]
Fiksi RemajaAwalnya bersama mu adalah hal yang tak pernah mau kujalani, namun seiring dengan waktu akan sisi lain dirimu, hal itu menjadi sebuah cerita yang tak ingin ku akhiri. Tak pernah terpikirkan dibenak Sisil akan menjadi babu seorang Devan, cowo famous d...