Waduh, dari judulnya sangattt.....
Hihi jangan lupa vomentnya yups!
Typo tandai!
Happy Reading All💙
▪️▪️▪️▪️▪️
13. Cewek Gue!
Sisil melongo kaget saat Devan dengan santainya sudah berada di depan rumahnya, ia sedang nangkring di atas motornya dengan rambut berantakan, tidak memakai dasi, baju keluar, dan dua kancing atas terbuka menampakkan kaos hitam di dalamnya.
"Pagi pacar," sapa Devan dengan senyuman manis.
"Ngapain lo di sini?" Tanya Sisil ketus.
"Galak amat sih mbak pacar," ujar Devan seraya mengedipkan sebelah matanya genit.
Sisil berdecak malas. "Lo ngapain pagi-pagi udah ke sini?"
"Mau ngapelin nyokap lo," jawab Devan ngelantur.
"Ya mau jemput pacar gue, ngajakin bareng sekolahlah gimana sih lo," ujar Devan berdecak pelan.
"Gue?" Tanya Sisil seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Bukan. Pacar gue tante Dila," gemas Devan pada gadis di depannya.
"Ya sana lo ketemu sama nyokap gue, noh ada di dalem." Ketus Sisil membuat Devan menggeram gemas.
"Kita ini pacaran ga sih?" Tanya Devan menatap gadis di depannya.
"Ya menurut lo?"
Devan mengangguk. "Jadian kan kemarin gue ngeklaim lo milik gue."
"Ya udah."
"Ya udah apa Sil?" Tanya Devan seraya mengulum senyumnya.
"Ya udah kita itu, lagian gue gak bisa nolak kan?"
"Itu apa Sil? Ngomong yang jelas." Goda Devan menaik turunkan alisnya.
"Tau ah gausah sok-sok bego!" Sewot Sisil.
"Sensi banget sih pacar gue," ucap Devan seraya tertawa geli. Tangan Devan beralih ke puncak kepala Sisil mengacak rambut Sisil yang sudah ia sisir rapi-rapi, membuat sang empunya menatap pria di depannya dengan dendam kesumatnya.
"DEVANNN!!!" Teriak Sisil saat rambutnya sudah ambrul adul.
Devan tertawa lalu tangannya merapikan rambut Sisil hasil dari ulahnya itu.
"Mau gimana pun bentuk rambut lo, lo tetep cantik Sil dimata gue." Devan berujar tulus menatap wanita di depannya.
Sisil mencibir. "Nyenyenye," ucapnya meledek.
Devan mencolek puncak hidung Sisil, "ayo ke sekolah cantik. Gue gak mau pacar gue dihukum karna telat.
🌈
Semua pandangan tertuju pada dua sejoli yang baru saja masuk ke area sekolah, Devan membutakan pandangan seolah tak peduli dengan hal itu. Bukannya sudah biasa bukan dirinya menjadi pusat perhatian?
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]
Ficção AdolescenteAwalnya bersama mu adalah hal yang tak pernah mau kujalani, namun seiring dengan waktu akan sisi lain dirimu, hal itu menjadi sebuah cerita yang tak ingin ku akhiri. Tak pernah terpikirkan dibenak Sisil akan menjadi babu seorang Devan, cowo famous d...