Voment plis
Typo tandai!
Happy reading all💙
▪️▪️▪️▪️▪️
22. Sakit
Devan berjalan di koridor sekolah dengan senyuman merekahnya, memasukan kedua tangannya pada saku celananya seraya bersiul ria.
Tidak peduli dengan banyaknya pasang mata yang menatapnya, ada yang menatap dengan tatapan suka, kagum, aneh bahkan iri. Namun itu semua tidak ia pedulikan serta mengacuhkan jika disapa, terserah apa kata mereka.
"Apa gue samperin cewek gue aja ya?" Gumam Devan seraya berjalan menaiki tangga.
Baru selangkah melewati kelasnya, sontak dirinya ditarik seseorang dari belakang membuat langkahnya mau tidak mau harus berhenti.
Devan berdecak pelan lalu membalikkan badannya melihat seseorang yang main menariknya.
Menghembuskan nafasnya kasar saat melihat Nila yang berada di depannya. "Mau apa lagi lo?" Sinis Devan dibalas senyuman manis milik Nila.
"Gue mau ngasih lo ini." Nila menyerahkan kotak makan berwarna putih transparan yang jelas sekali berisi roti dengan selai dan topping keju.
Menatap tak minat pada kotak itu, lalu kembali menatap pemiliknya. "Buat Pandu?" Tanyanya dengan alis terangkat.
"Ya buat lo lah Dev," jawab Nila masih dengan senyumannya.
"Gue gak suka."
"Bukannya lo suka keju ya?"
"Bukan gak suka keju, tapi gak suka buatan lo," jawab Devan menohok Nila, membuat Nila menampilkan ekspresi sedihnya.
"Kok gitu sih, gue kan udah capek-capek bikin ini Dev buat lo. Hargai lah effort gue," ucapnya dengan sendu, seraya memeluk kotak makan itu.
Devan yang melihat drama queen di hadapannya secara langsung itu rasanya ingin muntah. "Ga usah sok sedih, mau lo nangis darah bernanah pun gue gak akan kasian apalagi luluh sama lo," ujarnya lalu hendak kembali melanjutkan langkahnya pada kelas Sisil yang berada di kedua dari pojok.
Dengan cepat Nila kembali menarik lengan milik Devan, tak membiarkan laki-laki itu pergi ke kelasnya Sisil.
"Apalagi anjing?" Sarkas Devan kesal dengan wanita itu.
Nila menoleh tetap menampilkan senyumnya. "Lo mau ngapain sih Dev?" Tanyanya basa basi.
"Bukan urusan lo."
"Mau nyamperin Sisil ya?"
"Gue bilang bukan urusan lo!" Berbicara dengan Nila memang membutuhkan energi banyak serta kesabaran yang ekstra.
"Lo belom sarapan kan? Dan pasti babu lo itu pasti ga bikin sarapan buat lo. Jadi mending lo makan ini aja," ucap Nila kembali menyerahkan kotak makannya.
"Gak sudi gue makan makanan lo!" Sentak Devan sedikit dengan nada tinggi.
"Satu lagi, Sisil itu pacar gue! Bukan babu gue lagi," peringat Devan dengan tatapan tajamnya.
"Tapi kan bekas babu, masa majikan sama babu sih. Lo gak cocok, cocoknya sama gue Dev," kritik Nila dengan pedenya, membuat Devan berdecih mendengarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]
Teen FictionAwalnya bersama mu adalah hal yang tak pernah mau kujalani, namun seiring dengan waktu akan sisi lain dirimu, hal itu menjadi sebuah cerita yang tak ingin ku akhiri. Tak pernah terpikirkan dibenak Sisil akan menjadi babu seorang Devan, cowo famous d...