Holla
Vomentnya jangan lupa yes!
Typo? Tandai Oke?
Happy Reading All💙
▪️▪️▪️▪️▪️
07. Mengikuti Syarat
Malam yang cerah dengan banyaknya bintang yang mengelilingi bulan, doa Sisil agar diturunkan hujan tak dikabulkan, Sisil sudah siap dengan sweater biru mudanya dan celana jeans serta sepatu sneakers putih. Ia tak peduli akan outfitnya karna sejujurnya ia memang malas sekali untuk keluar malam ini, apalagi menemani seorang Devan yang begitulah sifatnya.
Sisil bercermin menyisir rambutnya lalu mengikatnya. "Sisil Sisil kenapa gini amat sih nasibmu," ucapnya seraya memegang pipinya.
Tingg!
Handphone Sisil berbunyi membuatnya mengalihkan atensinya pada benda pipih yang tengah rebahan di kasurnya.
"Pasti Devan," tebaknya. Dengan malas ia berjalan mendekati kasurnya lalu mengambil benda itu.
Singa egois
Gue udh di depan rumah lo
(Read)Sisil mengambil tas selempang kecilnya lalu hendak memasukannya namun bunyi ponselnya membuat Sisil kembali mengecek ponselnya.
Singa egois
Jgn lama
Buru!Sisil berdecak sebal membaca chat Devan, singkat namun penuh penekanan. Sudah bisa ia pastikan jika ia datang lama pasti Devan akan menggunakan jurusnya, yaps pasti dia akan mengancam blablabla. Huft!
Me
YSisil membalas dengan malas, lalu memasukan handphonenya ke dalam tasnya.
Sisil menyipitkan matanya melihat mamanya yang tengah berdiri mengintip kaca rumahnya yang menampilkan jalanan luar.
Dengan niat jahilnya dengan senyum iblisnya, Sisil berjalan mengendap-endap lalu mengagetkan wanita itu.
"DOR!!" Pekik Sisil kencang membuat Dila spontan melompat karna terkejut.
"Astaghfirullah kamu nih ya iseng banget, mau rompol ini organ dalem mama," omel Dila seraya mengelus dadanya.
Sisil tertawa kecil, "lagian mama ngapain sih ngintip-ngintip gitu? Ada apaan diluar?"
"Ada sugar daddy kah? Astaga mama aku aduin papa loh," lanjut Sisil dengan nada kagetnya sekaligus mengancam.
"Hust, ngawur kamu ini. Itu loh mama ngeliat mobil itu," ucapnya seraya menunjuk mobil hitam yang parkir di depan rumah mereka.
Sisil ikut melihat lalu tersadar, mungkin itu Devan. Apa iya Devan menggunakan mobil? Tak menutup kemungkinan juga, toh Devan anak orang berada.
Dila mengerutkan keningnya melihat penampilan putrinya dari ujung atas hingga ujung bawah.
"Udah rapi mau kemana?" Tanya Dila seraya memutar badan Sisil.
"Anak mama mau kemana ini?"
"Wangi lagi," lanjutnya seraya mencium aroma Sisil.
"Mmm, Sisil mau keluar bentar ya ma." Pamitnya pada Dila.
"Mau nemenin Devan sebentar boleh kan?"
"Gak lama kok."
"Oh cowok yang kemarin itu Devan namanya?" Tanya Dila membuat Sisil mengangguk kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]
JugendliteraturAwalnya bersama mu adalah hal yang tak pernah mau kujalani, namun seiring dengan waktu akan sisi lain dirimu, hal itu menjadi sebuah cerita yang tak ingin ku akhiri. Tak pernah terpikirkan dibenak Sisil akan menjadi babu seorang Devan, cowo famous d...