[26] Kiranti

1.4K 37 0
                                    

Vomentnya y!

Happy Reading All💙

▪️▪️▪️▪️▪️

26. Kiranti

Devan berjalan di koridor sekolah dengan banyaknya tatapan aneh serta ada juga beberapa yang menahan tawanya melihat Devan dengan santainya menenteng plastik kresek putih bening yang berisi dua botol dengan merk 'kiranti' dengan rasa original dan orange. Dirinya yang tidak pernah membawa tas ke sekolah tanpa pikir panjang membawa botol itu dengan plastik saja.

Semalam dirinya bertanya pada Reno apa yang bisa meredakan sakit saat cewek pms. Lalu ia membelikan Sisil dua kiranti sesuai dengan saran Reno. Tak peduli dengan tatapan-tatapan yang menatapnya sedari tadi.

"Ini minuman apaan sih?" Tanya Devan seraya mengangkat plastik itu menatap isi di dalamnya.

Mengedikkan bahunya kembali berjalan melangkahkan kakinya menuju kelas Sisil. Tadinya ia ingin berangkat bersama Sisil, namun saat sudah berada di rumah itu terlihat sangat sepi, ia mengira Sisil sudah berangkat.

"Devan," panggil seseorang membuat Devan menghentikan langkahnya.

Berdecak malas saat seseorang berlari kecil ke arahnya. Dilihatnya Nila yang datang dengan senyuman manisnya yang membuat Devan ingin muntah saat itu juga.

"Lo mau kemana?"

"Bukan urusan lo," ketus Devan tak melunturkan senyuman Nila.

"Itu buat gue ya?" Tunjuk Nila pada kantong plastik di genggaman Devan.

"Lo tau aja deh kalo gue lagi dapet," sambung Nila dengan pedenya hendak mengambil plastik tersebut, namun dengan cepat Devan menjauhkan plastik itu.

"Kepedean banget lo jadi orang," sarkas Devan lalu hendak melanjutkan langkahnya namun dengan cepat Nila menahan lengannya.

"Mau lo apa sih?" Sentak Devan menepis kasar tangan Nila.

"Lo mau kemana?"

"Gue mau nemuin pacar gue, ini buat pacar gue! Puas?" Jawabnya dengan nada meninggi.

"Itu kan ada dua, boleh buat gue satu?" Pinta Nila dengan memohon.

"Katanya gak bagus loh minum banyak-banyak. Satunya buat gue aja ya," lanjutnya kembali meminta.

Devan menatap itu dengan tatapan bencinya, mengambil salah satu botol dengan rasa original lalu membuka tutupnya meneguk minuman itu dengan cepat. Menampilkan ekspresi ingin muntahnya saat minuman itu melewati tenggorokannya, rasa aneh menjalar di seluruh tubuhnya.

"Devan, ya ampun lo dapet?" Pekik Mita yang baru datang bersama Sella.

"Sembarangan lo!"

"Gue cuma gak sudi aja kalo di minum dia, mendingan juga gue minum," jelas Devan dengan nada datarnya sembari melirik Nila yang mencebikkan bibirnya.

"Kok gak buat gue aja sih?" Rengek Mita membuat Sella menolehkan kepalanya menatap gadis itu.

"Emang lo juga lagi dapet?" Tanya Sella menatap Mita.

DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang