[49] Sisila Romi

1K 29 1
                                    

Vote dulu ya!

Komentarnya jangan lupa!

Happy Reading All💙

▪▪▪️▪▪

49. Sisila Romi

"Nih," Romi menyodorkan sebuah botol minuman pada Sisil yang duduk di kursi koridor sekolah.

Sisil menatap penuh selidik pada Romi tanpa mengambil botol itu.

"Ambil, pegel tangan gue," titah Romi. Karna tak kunjung diambil oleh Sisil, Romi pun meletakkan botol itu di pangkuan Sisil. "Lama, tinggal ambil aja lama."

"Tumben aja, Kesambet apaan lo?"

"Jahat salah, baik juga salah. Mau lo gimana sih?" Keluh Romi tak mengerti, lalu ikut mendudukkan dirinya pada kursi sebelah Sisil.

"Ya aneh aja lo tiba-tiba baik."

Romi menepuk dadanya bangga. "Emang gue baik dari lahir."

Sisil memicingkan matanya. "Emmm...tar dulu, pasti ini buat nyogok gue kan?"

"Astaghfirullah, nyogok apaan sih Sil?" Tanya Romi dengan gelengan kecil.

"Jujur aja deh, pasti lo mau kabur dari tugasnya terus ngerjainnya gue sendiri, tapi lo tetep dapet nilai."

"Nuduh mulu lo, gue mau baik sama lo aja salah."

"Bukan salah, lebih tepatnya aneh. Yaudah deh, makasih," ujar Sisil lalu membuka botolnya.

"Diantara tiga puluh enam siswa, kenapa harus satu kelompok sama lo?" Keluh Sisil pada Romi yang tengah asik meminum minumannya.

Romi menatap Sisil yang duduk di sampingnya dengan alis terangkat. "Kenapa emang? Masalahnya apa?"

"Masalahnya lo ngeselin!"

Romi menggeleng pelan, lalu melempar botol plastik bekasnya dari tempat ia duduk dan dengan tepat masuk ke dalamnya. "Bukan ngeselin."

"Nyebelin!" Sambung Sisil.

"Dih apaan gak ada. Yang bener itu karna gue ganteng."

Sisil bergidik. "Ganteng darimana dih."

"Gue ganteng kali, mata lo aja yang ketutup kutil kebo makanya ga ngeliat ketampanan gue."

Sisil menampilkan raut wajah seolah-olah hendak muntah. "Eneg banget mau muntah."

"Positif lo?" Tanya Romi membuat Sisil menabok kencang lengannya.

"Mata lo positif?!"

Romi terkekeh kecil. "Ngaku aja deh."

"Apa?" Tanya Sisil dengan raut tak paham, berbicara dengan Romi memang banyak ga nyambungnya.

"Ngaku aja kalo gue ganteng, terus karna ketampanan gue ini, lo takut suka sama gue makanya gamau jadi satu kelompok sama gue," tutur Romi membuat Sisil melongo, sungguh Romi ini tingkat kepedeannya melebihi harapan orang tua.

"Najis, pede banget lo jadi cowok."

Romi mengedikkan bahunya pelan. "kenyataan."

"Nyokap lo ngidam apa sih?"

"Kenapa emang? Lo pasti penasaran nyokap gue ngidamnya apa sampai punya anak seganteng gue gini," ucap Romi lagi-lagi dengan kepedean yang tinggi.

Sisil menggeleng heran, kok ada orang seperti Romi. "Kok bisa nyokap lo punya anak yang pede nya tingkat dewa gini?"

DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang