[9] Rumah Sisil

2.9K 79 28
                                    

Seperti biasa vomentnya jangan lupa dear😉

Langsung aja kuy baca!

Happy Reading All💙

▪️▪️▪️▪️▪️

09. Rumah Sisil

Sisil sedang bergulat dengan tugas matematikanya, memang gurunya tidak ada tetapi malah memberi soal bejibun yang tak ada habisnya.

"Aduh nyerah gue, ini dari tadi nyari ga ketemu gue jawabannya," pasrah Rara lalu meletakan kepalanya di meja.

"Ini nomor 2 berapa sih jawabnya? Kesel gue ngitung nyari dari Singapura ke Australia ga ketemu," keluh Sella masih mengotak atik tugasnya.

Mereka membagi tugas, satu orang mencari 2 jawaban soal. Agar lebih cepat selesainya.

"Ini tugas banyak banget sih gak abis-abis," timpal Mita ikutan mengeluh.

"Udah kayak kasih ibu," celetuk Rara lalu mengembalikan posisi duduknya.

"Tak terhingga sepanjang masa," sambung Sella bernada.

"Sekalian menyinari dunia," celetuk Mita.

"Membuntungkan otak," sahut Sisil yang sedari tadi diam. Jujur ia juga sudah malas, dirinya masih kurang 1 soal lagi.

"Sebenarnya siapa sih mtk? Masalahnya suruh dicariin solusi mulu, dikira dia doang apa yang punya masalah gue juga ada kali, huft," celoteh Sella.

"Tapi jadi mtk enak loh," ucap Sisil lagi, membuat ke-empatnya menoleh padanya.

"Hah? Enak?" Tanya Mita masih belum paham.

Sisil mengangguk, "karna jadi matematika itu dicintai sama orang-orang kuat, dicintai sama orang-orang yang berilmu tinggi dan cerdas, ga semua orang kan yang suka dia."

"Terus kalo ada masalah dia selalu dicariin solusinya."

"Enak kan jadi mtk?" Tambah Sisil.

Rara mengangguk-angguk," iya baru ngeh, jadi iri sama mtk."

"Tapi gue gak mau gak iri juga sama mtk, karna tanpa jadi mtk pun Ervan tetep mencintai dengan tulus, toh Ervan udah kuat sama gue tanpa mtk," ucapnya seraya memainkan rambutnya.

"Serah lu serah," semprot Sella acuh.

"Tapi paham gue sekarang kalo jadi mtk itu enak, pahamnya pake ef," ucap Sella saat mengucap 'ef' menyembur sedikit air liur nya, membuat Mita yang di depannya berteriak mengumpat.

"Sellaaa, ngomong biasa aja kali, gausah nyembur-nyembur gitu," teriak Mita seraya mengusap wajahnya.

"Ye, air liur gue suci tau," ucapnya sembari memonyongkan bibirnya.

"Suci pala lo," hardik Mita yang kesal.

"Lo udah alih profesi jadi dukun ya?" Lanjut Mita bertanya.

"Kebetulan gue vampir," jawab Sella lalu tersenyum simpul.

"Si anjing," umpat Mita refleks.

DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang