[16] Peringatan!

2.4K 60 0
                                    

Vomentnya ya!

Typo tandai!

Happy Reading All💙

▪️▪️▪️▪️▪️

16. Peringatan!

Devan berjalan memasuki kelasnya dengan tatapan tajamnya seperti elang yang hendak menerkam mangsanya. Setelah mengantarkan Sisil ke kelasnya, atensi Devan mencari seseorang yang kini sedang duduk di bangku tengah paling belakang.

Devan menarik lengan Nila paksa dengan tatapan tajamnya. "Ikut gue."

Nila yang tiba-tiba ditarik tanpa sepengetahuannya itupun sedikit berjingkrak kaget. Menatap Devan yang kini menatap nyalang dirinya. Namun siapa sangka Nila justru mengulum senyumnya. Tidak peduli dengan tatapan sekelasnya yang menatap ke arah mereka aneh. Karna kelas juga sedang jam kosong jadi dengan leluasa keluar masuk kelas.

"Lo udah mulai suka ya sama gue?" Tanya Nila dengan senyuman yang lebar. Namun Devan terus menarik Nila tak mengacuhkan pertanyaan gadis itu. Begitupun Nila yang tidak peduli dengan tangannya yang dicekal erat oleh Devan. Walau sakit tapi dia seneng dipegang Devan. Cewek gila emang!

"Buktinya lo pegang-pegang tangan gue, terus lo narik tangan gue. Lo mau kita..."

"Gausah gila!" Devan menghempas kasar cekalannya, meninggalkan bekas merah pada lengannya. Mereka berdua berada di gudang sekolah. Devan menatap nyalang wanita di depannya.

"Gue peringatin sama lo, jangan lo ganggu dan sentuh pacar gue sedikitpun!" Desis Devan tajam.

"Ini terakhir kalinya lo ganggu dia. Sampe besok lo ganggu dia lagi, gue bakal pastiin lo gak akan selamat!" Ancam Devan dengan nada tingginya.

Nila tertawa kecil. "Devan lo tau kan gue suka banget sama lo. Dan prinsip gue itu gue gak akan nyerah sampe dapetin lo."

"Lo gila? Gue udah punya cewek yaang jelas-jelas gue suka."

Nila lagi-lagi tertawa kini tawanya meremehkan, menyunggingkan senyum miringnya. "Gue gak peduli. Sebelum janur kuning melengkung, masih bisa ditikung kan?"

"SAMPE KAPAN PUN GUE GAK SUKA SAMA LO!" Emosi Devan yang sedari tadi berkobar kini memuncak dengan nafasnya menggebu-gebu, wajahnya sudah merah menghadapi cewek stres di depannya.

Gertakan Devan pun tak membuat nyalinya ciut. "Gue tetep sama. Gue gak akan berhenti buat bikin lo jadi milik gue, Devan."

Bugh!

Devan memukul tembok tepat di sebelah kepala Nila. "Gue udah peringatin lo ya. Kalo lo gak ngerti juga, gue bisa bikin lo keluar dari sekolah ini sekarang juga!" Ancam Devan berbisik tepat di telinga Nila. Pelan namun tajam.

Setelahnya Devan pergi dari tempat itu meninggalkan wanita gila yang menatap Devan seraya tersenyum penuh arti.

"Devan... Devan...gue gak akan berhenti gitu aja. Percuma dong perjuangan gue selama ini." Nia menampilkan senyum miringnya seraya menatap kuku tangan kanannya.

🌈

"Lo dari mana sama Nila?" Tanya Afkar saat Devan mendaratkan bokongnya di kursinya.

DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang