[17] Weekend Bersama

2.1K 54 0
                                    

Vote dulu yuk!

Komennya jangan lupa!

Typo? Tandain 😉

Happy reading all💙

▪▪▪️▪️

17. Weekend Bersama

Minggu pagi ini Sisil sedang membersihkan kamarnya setelah sarapan, Sisil tidak mempunyai kegiatan selain membersihkan kamarnya. Ia di rumah hanya berdua dengan mamanya, sedangkan Papa Sisil sedang katanya ingin kerumah teman lamanya karena sudah lama ia tidak bermain kesana, dikarenakan kesibukan yang melandanya.

Tak berapa lama, seseorang berdiri di depan pintu kamar Sisil yang terbuka lebar.

"Ehem" seseorang berdehem saat Sisil tak menyadari keberadaanya. "Rajin banget sih," puji seseorang dibelakang Sisil membuatnya menghentikan aktivitasnya.

Sisil terpaku saat mendengar suara yang begitu familiar akhir-akhir ini sering ia dengar, Sisil melongo ditempat melihat siapa yang datang ke kamarnya.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Sisil seraya menunjuk orang itu yang tersenyum manis.

"Kan gue mau ngapelin pacar," ucap Devan seraya berkedip sebelah mata, masih dengan senyuman manisnya.

"Gue gak nyu--"

"Emang harus disuruh dulu kalo ke sini?" Potong Devan.

"Ada apa?" Tanya Sisil seraya kembali melanjutkan aktivitasnya.

Devan tak menjawab pertanyaan Sisil, melainkan masuk ke dalam kamar Sisil dan mengamati setiap sudut ruangan itu. Nuansa hijau mint dan putih yang nampak adem dan kalem.

Langkahnya menghampiri dua rak buku yang berdiri tinggi didepannya.

"Lo beneran segitu sukanya sama buku?" Tanya Devan seraya membaca judul-judul buku tersebut, berdecak kagum melihatnya. Mengapa bisa Sisil menyukai buku? Sedangkan dirinya satu buku pun tak ada dalam tempat tinggalnya, mungkin hanya buku pelajaran itu pun kalo tidak diletakan di laci sekolah.

"Bukan urusan lo, lagian lo ngapain sih masuk-masuk. Lo ada urusan apa sama gue?" Tanya Sisil pada Devan yang malah duduk di kursinya.

"Gue mau ngajak lo jalan," jelas Devan menjelaskan maksud kedatangannya.

"Hah? Jalan berdua?" Tanya Sisil membuat Devan mendengus.

"Iyalah lo liat gue bawa temen gak?"

"Nggak."

"Yaudah buru gih siap-siap," perintah Devan namun Sisil tak kunjung bergerak dari tempatnya.

"Gue gak bisa," tolak Sisil seraya memikirkan alasannya.

"Kenapa?" Tanya Devan seraya menaikan alisnya.

"Karena gue...gue ada tugas yang mau gue kerjain, lo mending ajak yang lain aja," ucap Sisil beralasan, seraya merapalkan doa semoga devan percaya.

"Oke gue tunggu sampe tugas lo selesai."

"Eh gak usah, tugas gue banyak lho," kata Sisil dengan raut paniknya. Seraya mendorong lengan Devan pelan.

DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang