Vote dulu y!
Kalau udah, komennya jangan lupa!
Happy Reading All💙
▪▪▪️▪▪
47. Tunangan Devan
Pandangan semua orang yang berada di koridor SMA Merah Putih berpusat pada dua orang yang berjalan beriringan bersama.
"Good morning semua," sapa Amanda pada mereka yang menatapnya dengan senyumannya.
"Gue Amanda, gue murid baru. Selama ini gue tinggal di Belanda, and than..." Amanda tersenyum lebar menatap Devan, lalu merangkul mesra lengan Devan.
"Gue tunangan Devan," lanjutnya masih dengan senyum yang tercetak di wajahnya.
Devan menepis pelan lengan Amanda. "Apa-apaan sih lo?" Tanyanya tak setuju.
"Sayang, emang bener kan? Kenyataannya," balas Amanda yang lalu kembali merangkul lengan Devan.
"Bukannya Devan pacar Sisil? Kok punya tunangan?" Celetuk salah satu murid bernama Tia.
"Nah iya, maksudnya gimana dah? Ga paham gue," timpal murid lainnya dengan name tag Haifa.
"Sisil?" Beo Amanda dengan raut bingungnya.
"Maksudnya?" Tanya Amanda menatap meminta penjelasan Devan.
Atensi Devan menatap Sisil yang berdiri tak jauh dari kerumunan itu. Dilihatnya Sisil yang langsung pergi meninggalkan tempat itu.
Sontak Devan melepaskan lengan Amanda dan detik itu juga ia berlari mengejar Sisil yang sudah berlari menjauh.
"Devan mau kemana?" Tanya Amanda melihat Devan yang berlari semakin jauh.
"DEVAN!"
Seolah tuli, Devan mengacuhkan pendengarannya tak menyahuti panggilan dari Amanda.
Langkah lebar milik Devan bergegas mengikuti Sisil yang sudah tak jauh di depannya.
"Sisil..." Panggil Devan dibelakangnya dengan tangan yang memegang lengan Sisil, berhasil menghentikan langkahnya.
"Sil," panggilnya lagi lalu membalikkan tubuh Sisil.
Dilihatnya mata Sisil yang memerah menahan tangisnya. Dengan raut yang sulit diartikan, serta netra coklatnya yang menyorot akan kekecewaan.
"Kenapa bohong?" Tanya Sisil dengan setetes air mata yang berhasil terjun.
"Aku..."
Sisil melepas paksa tangan Devan, mendongakkan kepalanya agar air matanya tak kembali menetes.
"Dia tunangan kamu?" Tanya Sisil pelan.
"Jawab Devan!" Tanya Sisil dengan nada sedikit meninggi kala Devan yang hanya diam saja.
"Atau ini prank lagi?" Tanya Sisil penuh harap."JAWAB DEVAN! JANGAN DIEM AJA!" Tanya Sisil dengan nada tingginya.
Devan mengangguk pelan. "Iya, dia...tunangan aku. Tapi aku--"
"Lo apa? Lo bohongin gue!" Potong Sisil dengan raut kecewanya.
Sisil tertawa hambar, menatap malas pada pria di depannya itu. "Gue kira lo itu beda. Taunya lo sama aja sama cowok-cowok lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]
Ficção AdolescenteAwalnya bersama mu adalah hal yang tak pernah mau kujalani, namun seiring dengan waktu akan sisi lain dirimu, hal itu menjadi sebuah cerita yang tak ingin ku akhiri. Tak pernah terpikirkan dibenak Sisil akan menjadi babu seorang Devan, cowo famous d...