[11] Warior Berulah

3K 76 18
                                    

Sebelum baca jangan lupa vomentnya yaps!

Happy Reading All💙

▪️▪️▪️▪️▪️

11. Warior Berulah

"Katanya Warior bikin ulah di markas," ucap Ervan yang baru datang.

Warior adalah musuh bebuyutan Deflix. Terjadi permusuhan karena warior yang tak suka akan sikap Deflix yang menurutnya Deflix sok baik, cari muka dan selalu menggagalkan aksi buruk Warior. Namun bukan hanya itu ada juga masalah antara ketua kedua geng motor itu, yang hanya diketahui oleh keduanya tidak termasuk anggotanya.

"Ngapain mereka?" Tanya Devan datar.

"Mereka bikin ulah di markas, berantakin terus berantem. Salah satu dari anggota kita patah tulang karna mereka juga mainnya keroyokan, yang jaga di markas cuma sedikit. Terus dia bilang katanya dia mau ketemu sama lo Dev," ujar Ervan memberi tahu.

Devan mengeraskan rahangnya lalu berdecih, "bangsat, banci banget, harusnya dia langsung temuin gue, bukannya malah main keroyokan."

"Kwrang ajwar merekwa, swenengnywa mwain keroyokwan, awwas ajwa ketemwu guwe babwat sampwe mampwus," ucap Pandu seraya mengunyah bakso dimulutnya. Kalian paham apa yang diucapin Pandu? Sama saya pun tak tahu^^

"Halah belaga mau ngelawan, palingan ntar di tampol dikit langsung pingsan," ejek Reno seraya membalasi chat pacarnya satu persatu.

"Siapa anggota kita yang sakit?" Tanya Devan pada Ervan.

"Juan."

"Nanti kita harus kasih pelajaran mereka," sahut Afkar, wajahnya sudah memerah dengan tangan yang sudah mengepal kuat.

"Ga usah, nanti gue bakal ke markas Warior, karna mereka cari gue. Kalian jaga dan awasi markas," perintah Devan lantang.

"Tapi Dev--"

"LO NURUT AJA BISA?" Sentak Devan membuat mereka bungkam.

"Mereka mau ketemu gue, biarin gue urus sendiri."

✨✨✨

"Sisil," panggil seseorang dari arah belakangnya.

Merasa ada yang memanggilnya Sisil pun menoleh, ia baru saja ingin memesan ojek online untuk pulang.

"Kenapa?" Tanya Sisil pada Devan yang sudah berdiri di depannya.

"Gue anterin lo balik," sahutnya tiba-tiba.

"Gue udah mau pesen ojol, bisa gue tolak ajakan lo?" Tanyanya walau Sisil sudah tau jawabannya.

Devan berdecak pelan, "lo udah tau kan gue gimana? Masih belum paham juga? Mau gue jelasin gimana biar lo paham? Hm?"

Sisil menghembuskan nafasnya pelan, "iya gue tau."

"Udah tau kenapa nanya?"

"Ayo balik. Gue anter," ajak Devan berjalan lebih dulu diikuti Sisil dibelakangnya.

"Lo kenapa suka banget nganterin gue? Kenapa majikan bisa nganterin babu nya?" Tanya Sisil menyamakan langkah Devan.

Devan menoleh pada gadis yang tingginya hanya sebahunya, "kenapa ga bisa? Majikan juga manusia, begitupun babunya. Salah kalo nganterin?"

DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang