[4] Pusat Perhatian

3.5K 86 70
                                    

Semoga suka dengan part 4 nya, jangan lupa vote and komennya.

Sabilah follow akun wp juga ig wattpad fairynabastalaa juga akun ig pribadi aku @fleurlovinida

Happy reading All💙

▪ ▪ ▪

4. Pusat Perhatian

Bel istirahat menggema di seluruh penjuru Merah Putih, membuat siswa-siswi yang tadinya lesu menjadi bersemangat serta sorak gembira, sama halnya dengan kelas XI-2.

"Yuk guys, gue udah laper banget. Gila matematika tadi gak nyantol ke otak samsek," celoteh Rara seraya berdiri dari kursinya.

"Sama njir," celetuk Sella ikut nimbrung.

"Ehem, guys gue duluan ya," pamit Mita membuat teman-temannya menoleh.

"Kemana Mit?" Tanya Adela setelah menaruh buku-bukunya kedalam laci meja.

"Biasalah paling mau ketemu ayang embeb nya," tebak Sella paling hafal.

Mita tersenyum lebar, "Iya dong, makanya kalian tuh jangan pada jomblo terus. Hari gini masi jomblo," ucapnya mengejek lalu tertawa renyah.

"Yaudahlah gue duluan ya byee," pamit Mita seraya melambaikan tangannya genit.

"Huh dasar," gerutu Rara saat Mita sudah hilang keluar.

"Yaudahlah yuk ngantin," ajak Sella diangguki yang lain.

Tiba-tiba Mita kembali datang dengan raut wajah yang susah ditebak.

"Lah nongol lagi, kenapa?" Tanya Sella heran.

"Palingan mau gabung sama kita, soalnya udah ditinggal Ervan duluan," tebak Rara asal omong.

"Enak aja, bukan itu tau," jawab Mita lalu menatap Sisil membuat mereka tambah bingung.

"Kenapa sih?" Kini Sisil yang bertanya.

"Itu didepan kelas ada Devan, dia nyariin lo," jelas Mita membuat teman-temannya melongo termasuk Sisil.

"Hah? Devan?" Tanya Sisil diangguki Mita.

"Kenapa lagi?" Tanya Sisil bingung dan dijawab gelengan kepala dari Mita.

"Udah mendingan sana temuin," saran Adela diangguki yang lain.

Tak banyak bicara Sisil keluar dari kelas dan benar saja sudah ada Devan duduk di kursi depan kelas.

"Ada apa?" Tanya Sisil membuat Devan mendongak lalu berdiri.

"Lo lupa?" Tanya Devan membuat Sisil makin bingung.

"Lo beneran lupa?"

"Lupa apa?"

"Katanya lo kemaren mau traktir gue dikantin sekolah?" Ucap Devan membuat Sisil menepuk jidatnya.

"Emm, soal itu ya. Itu..." Jawab Sisil ragu.

"Ayo, nanti keburu bel lagi," ajak Devan namun Sisil hanya diam.

Sedangkan teman-teman Sisil hanya menonton masih bingung dengan adegan kedua orang ini.

"Gimana kalo jangan di kantin sekolah?" Tanya Sisil membuat Devan mendengus.

"Lo bilang kemaren mau di kantin sekolah."

"Iya, tapi gue berubah pikiran, gimana kalo nanti pulang sekolah?" Tanya Sisil membuat Devan menggeleng.

"Gak, pertama lo udah terlanjur bilang kemaren di kantin, kedua gue udah nunggu lo bahkan nyamperin lo, dan ketiga kalo bisa sekarang kenapa harus nanti?" Jelas Devan panjang.

DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang