[27] Basket

1.3K 38 0
                                    

H.A.I

Sebelum baca jangan lupa tekan bintang ⭐ dulu yaps!

Happy Reading All💙

▪▪▪️▪▪

27. Basket

Sisil dkk mendekati lapangan basket yang penuh dengan sorakan histeris, melihat anggota Deflix yang melawan Romi, Raja si ketos dan beberapa teman-teman Romi lainnya.

Sisil menatap Devan yang kini sedang memasukan bola ke ring basket, membuat beberapa penonton yang melihat semakin bersorak heboh. Dengan keringat yang mengucur deras menambahkan kesan mempesona. Berdamage.

"Ayang gue ganteng banget woilah," pekik Mita menatap Ervan yang tengah mengelap keringat dengan bajunya.

"SEMANGAT AYANG EPAN!!!" Seru Mita berteriak membuat Ervan menatap dengan tangan membentuk heart seraya tersenyum manis. Seruan itu juga membuat beberapa orang di sana menatap aneh sekaligus iri, namun Mita bersikap bodo amat.

"Bucin bucin," cibir Rara seraya memutar bola matanya malas.

"Jangan ngebucin mulu anjir," sarkas Pandu pada Ervan yang menatap ke arah Mita.

"Iri bilang mblo. Kasian sih yang gak ada pacar," ledeknya diakhiri kekehan setan.

"Gue bukan gak ada. Belum dapet aja jodohnya," elak Pandu.

"Hilih sama aja gentong," sarkas Ervan.

"WOI ER TANGKEP, JANGAN BERANTEM MULU LO PADA!" Instruksi Afkar mengoper bola basket dan dengan sigap Ervan menerimanya.

Penonton semakin berteriak heboh memenuhi lapangan yang terasa semakin panas, kala Deflix memenangkan pertandingan mengalahkan tim Romi, membuat Romi memekik kesal.

Devan melepaskan jerseynya membuat kaum hawa berteriak histeris menatap perut sixpack miliknya, merasakan tubuhnya yang gerah mandi keringat.

"Coba gue punya perut kayak bos. Pasti gue kece," ucap Pandu seraya melihat perut dibalik jerseynya.

Reno tertawa mengejek, memamerkan perutnya. "Liat nih kayak gue, makanya lo sering olahraga jangan makan mulu."

"Hilih perut lo aja kayak busa digigitin tikus aja bangga. Itu belum sikepak, belum kayak roti sobek," cibir Pandu mengatai Reno.

"Mulut lo sampah banget dah, semena-mena kalo ngomong. Masa perut cakep gini dibilang habis digigitin tikus," bantah Reno tak terima.

"Kenyataan."

"Dari pada lo, perut gentong aja bangga. Dasar panda!" Sarkas Reno semakin menjadi.

"Udah ah lo pada berantem mulu, gak bosen apa?" Lerai Afkar merangkul keduanya.

"Biasa gak punya cewek ya gitu," ucap Ervan berjalan lebih dulu mendekati Mita.

"Dia yang gak punya, gue mah ada," ledek Reno pada Pandu.

"Eh gue ada bentar lagi, liat aja habis gue main basket ini pasti banyak yang naksir ntar liat kegantengan gue," ujar Pandu seraya menyugarkan rambutnya.

"Nyenyenye, sok banget si gentong," cibir Reno. Yang berada dirangkulan kiri Afkar dan Pandu yang berada di sebelah kanan.

"Lo bener-bener ngajak gelud ya Ren," murka Pandu dengan wajah galaknya.

"Si--"

"Astaga lo berdua berantem mulu," ucap Afkar mendengus.

Devan berjalan mendekat ke arah Sisil yang menatapnya dengan raut yang tak dapat diartikan. "Kok pacar gue gak nyemangatin sih?"

DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang