[51] Berusaha Menerima

998 31 2
                                    

Mau tau dong kalian dari mana aja😀

Happy reading all💙

▪️▪️▪️▪️▪️

51. Berusaha Menerima


Devan menyusuri koridor sekolah dengan tangan dimasukkan ke dalam sakunya. Penampilannya sangatlah kacau, rambut berantakan, mata panda yang semakin menghitam, baju yang berantakan. Teringat perkataan Ayahnya yang memutar di pikirannya.

"Kalo kamu ga nurut sama Papa, Papa bisa saja mengeluarkan Sisil dengan cap buruk!"

Devan menghembuskan nafasnya berat. "Apa gue harus jauhin lo Sil?"

Atensi Devan tak sengaja melihat dua orang yang duduk di antara tangga sekolah. Melangkah kakinya menaiki tangga sekolah yang menghubungkan menuju lantai dua.

"Ngapain kalian?" Tanya Devan yang berdiri di depan Sisil dan Romi yang duduk di antara anak tangga itu.

"Kenapa emangnya?" Tanya Romi dengan alis terangkat.

"Ngalangin jalan," sinis Devan menatap tak suka pada Romi.

"Jalan masih lebar kali," jawab Romi menatap sampingnya yang kosong seraya menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Sisil yang berada di pojok.

Devan mengeraskan rahangnya melihat keduanya yang duduk semakin berdempetan. "Ngapain lo dempet-dempet?"

"Lah? Kenapa emangnya? Gaboleh?"

"Sisil punya gue, jauh-jauh lo!" Suruh Devan yang mendorong pelan Romi berusaha menjauhkan tubuh Romi dari Sisil.

Sisil berdiri dari duduknya dengan ekspresi marahnya. "Cukup Devan! Berhenti bilang seolah-olah gue punya lo! Kita ini udah ga ada apa-apa. Inget lo udah punya cewek, jangan lo juga mau milikin gue!"

"Dia bukan siapa-siapa aku Sil, Amanda cuma orang lain."

"Orang lain?" Sisil tertawa hambar. "Pake cincin tunangan sama lo, terus masih lo bilang orang lain?"

"Aku gak sayang sama dia, aku ga cinta sama dia, aku juga gak ada rasa apapaun sama dia. Seluruh rasa aku cuma berpusat sama kamu Sil," tutur Devan memberi penjelasan.

"Dev, lupain aja. Semuanya lupain! Anggap kita gak pernah kenal, anggap aja hanya sebatas teman yang akhirnya cuma asing," pinta Sisil dengan raut sendunya.

Devan menggeleng kuat. "Nggak Sil, please. Aku butuh kamu."

"Gue gak bisa," tolak Sisil lalu merangkul lengan Romi.

Romi kaget saat tangan Sisil yang melingkar sempurna di lengannya.

"Maksudnya?" Tanya Devan menatap Sisil yang semakin dekat dengan Romi.

"Gue sama Romi!" Tegas Sisil membuat Romi membelalakkan matanya kaget, tentu dengan Devan yang lebih kaget.

"Gak! Kamu bohong kan?"

"Devan, antara kita udah selesai. Biarin gue cari bebas. Kalaupun gue sama orang lain emang kenapa? Toh kita udah gak ada hubungan apapun. Lo dan gue bukan kita yang dulu, tapi lo dan gue sekarang adalah asing. Jadi berhenti ganggu hidup gue mulai sekarang!" Tegas Sisil dengan air mata yang ia tahan agar tidak jatuh.

"Cukup jelas kan apa maksud gue?" Tanya Sisil mulai muak meladeni Devan.

"Don't bother me anymore!" Sambung Sisil lalu berjalan menjauhi Devan dengan tangan menarik Romi.

DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang