Yukyuk vote dulu!
Udah belum?
Janlup selipkan komentar!
Happy Reading All💙
▪▪▪▪
45. Tawa Devan
"Ibas?" Heran Chia berdiri di depan pintu melihat Bastian yang berdiri di depannya.
Jam menunjukkan pukul delapan malam, Chia tadinya sedang menonton film kartun di laptopnya di ruang tamu dengan baju tidur bermotif kuda poni, saat membukakan pintu betapa terkejutnya melihat Bastian yang sangat jarang datang ke rumahnya seorang diri. Biasanya laki-laki itu berkunjung saat diajak bersama kedua orang tuanya saja.
Tanpa aba-aba Bastian mendekap erat tubuh Chia. Membuat Chia kaget tentunya mendapatkan perlakuan yang belum pernah pria itu lakukan.
"Kenapa?" Tanya Chia dengan kedua tangan membalas pelukan itu.
"Lo gak akan pergi kan?" Tanya Bastian menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Chia.
"Pergi kemana?" Tanya Chia tak paham.
Bastian melepaskan pelukan keduanya, menatap wajah Chia dalam. Netra kelam Bastian yang bertabrakan dengan netra coklat terang milik Chia.
"Lo gak akan pergi ninggalin gue kan?" Ada raut takut dari wajah pria itu.
Chia mengukir senyumnya lebar. "Chia di sini selalu buat Ibas."
"Janji ya jangan pernah ninggalin gue, gimana pun sikap gue," tutur Bastian dengan memohon.
"Tapi Chia juga manusia yang punya rasa lelah, Ibas."
Bastian mengangguk pelan. "Paham, tapi tolong banget lo jangan bosen buat sama gue."
"Tapi kalo Chia capek, boleh ya Chia berhenti?"
Pernyataan itu membuat Bastian diam ditempatnya.
"Apa Ibas udah suka sama Chia?"
Bastian mengangguk pelan membuat Chia mengulas senyumnya lebar.
"Berapa persen?" Tanya Chia dengan antusias.
"2 persen," jawab Bastian membuat senyum Chia luntur.
"Yah cuma 2 persen," ujar Chia mengerucut. "Tapi gapapa udah ada perkembangan," ucapnya kembali menampilkan senyum tipisnya.
Chia menampilkan wajah seriusnya, memikirkan persentase itu.
"Kalo baru dua persen berarti?" Tanyanya pada dirinya sendiri dengan sepuluh jari tangan yang dia jabarkan. "Berarti masih sembilan delapan persen lagi," jawabnya sendiri dengan senyum kecut.
Bastian memegang tangan Chia, menurunkan tangan itu yang di udara. "Mau keluar sama gue gak?"
"Mauuu..." Jawab Chia dengan antusiasnya.
Bastian terkekeh kecil. "Kok langsung mau? Gaa takut gue apa-apain?"
Chia menggeleng cepat. "Nggak, Ibas kan gak ada macem-macem."
Bastian mentoyor pelan kepala Chia. "Bocil sotoy, kalo gue khilaf gimana?"
"Gapapa kan bisa langsung nikah nanti," jawab Chia dengan ngelantur.
"Gila," maki Bastian dengan gelengan kepalanya.
"Jadi gak?"
"Emang Ibas mau ngajak kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]
Teen FictionAwalnya bersama mu adalah hal yang tak pernah mau kujalani, namun seiring dengan waktu akan sisi lain dirimu, hal itu menjadi sebuah cerita yang tak ingin ku akhiri. Tak pernah terpikirkan dibenak Sisil akan menjadi babu seorang Devan, cowo famous d...