Vomentnya yuk
Happy reading all💙
▪️▪️▪️▪️▪️
52. Apakah Harus Asing?
"Jadi bagaimana? Kalian setuju kan kalo setelah lulus nanti, kalian langsung menikah?" Tanya Andi--Ayah Ammanda- yang memulai percakapan diantara dua keluarga yang sedang berkumpul itu.
"Manda sih setuju aja Pa," jawab Amanda dengan senyum merekahnya.
"Kalau Devan gimana?" Tanya Salma--Ibu Amanda--seraya meneguk minumannya.
"Devan pasti juga setuju, ya kan sayang?" Tanya Amanda dengan senyum manisnya menatap Devan yang hanya diam di tempatnya.
"Iya, saya sudah tanya Devan kemarin soal ini, dia bilang kalo dia setuju," jawab Hendra lalu menyuapkan sesendok makanannya.
Andi tersenyum mendengarnya. "Baguslah kalo seperti itu, semakin cepat semakin bagus bukan?"
"Iya Pa, Mama juga udah ga sabar nunggu hari itu," balas Salma dengan tak sabaran. "Gak sabar juga bisa besan sama jeng Melati, bukan gitu jeng?"
Melati mengangguk kecil. "Iya jeng, saya juga gak sabar," jawab Melati seraya melihat putra semata wayangnya yang hanya diam dan menunduk, menatap tanpa nafsu makanan di depannya itu.
"Devan?"
Devan menoleh ke arah Ibunya itu. "Iya Ma?"
"Kamu kenapa? Kok diem aja?"
"Iya Devan, ada apa? Tante perhatiin kamu diem aja."
Devan menatap kelima orang di depannya, lalu tatapannya berhenti pada mata tajam milik ayahnya itu.
Devan menggeleng pelan pada Melati dan Salma. "Nggak kenapa-kenapa, Devan gapapa."
"Tapi kamu setuju kan Devan untuk rencana ini?" Tanya Salma dengan senyum lembutnya.
Devan mengangguk pelan. "Iya."
Amanda tersenyum mendengarnya. "Kan aku udah bilang, Devan pasti setuju."
"Kamu mau nambah sayang?" Tawar Amanda pada Devan.
"Lo gak liat nasi gue masih utuh? Mata lo buta?" Batin Devan tertahan. Ingin sekali rasanya ia mengucapkan itu pada wanita di sampingnya sekarang ini.
Devan menggeleng pelan dengan raut datarnya. "Nggak, masih banyak."
"Kamu makan yang banyak dong, masa kamu kurusan gini sih aku tinggal setahun," ucap Amanda seraya mengelus pipi Devan.
Devan menyingkirkan tangan Amanda pelan, lalu beranjak dari duduknya. "Devan izin dulu mau ke toilet."
"Oke sayang," balas Melati diangguki yang lain.
"Mau aku temenin?" Tawar Amanda mengundang gelak tawa orang tua mereka.
"Kamu ini jangan macem-macem," ucap Andi diakhir tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN ALVIANO [SELESAI✔]
Novela JuvenilAwalnya bersama mu adalah hal yang tak pernah mau kujalani, namun seiring dengan waktu akan sisi lain dirimu, hal itu menjadi sebuah cerita yang tak ingin ku akhiri. Tak pernah terpikirkan dibenak Sisil akan menjadi babu seorang Devan, cowo famous d...