Hari ini aku akan pindahan kerumah Pak Ario, beliau bilang nanti asistennya akan menjemput dikosan jam 9. Sekarang masih pukul 8, barang-barangku sudah kukemas dalam koper dan sebagian lagi kumasukkan kedalam kardus. Banyak hal yang menghantui pikiranku, bagaimana jika anak-anak Pak Ario tidak menerima kehadiranku. Jika hal itu terjadi otomatis rencana S2ku bakalan gagal nih dan aku lagi-lagi harus memikirkan cara bagaimana mendapatkan uang itu. Aku berdoa semoga saja mereka friendly sama aku. aku juga memikirkan diriku, apakah aku yang biasanya rebahan sambil scroll tiktok ini bisa bertransformasi menjadi wonder women ngurusin anak berserta bapaknya. Memang soal pekerjaan rumah aku tidaklah 0 banget. Aku bisa masak, bersih-bersih dan rapi-rapi. Namun selama ini semua itu kulakukan dengan rajin hanya ketika ada hidayah. Sisanya aku ogah-ogahan dan terpaksa. Kalau urusan masak aku memang bisa dibilang jago, selama kos hampir setiap hari aku selalu masak sendiri. Salah satum PR bagiku adalah bangun pagi, aku ini tipe yang kalau udah tidur itu ngebo banget. Udah terlanjur nyaman sama bantal dan guling. Sambil menunggu jemputan datang aku scroll tiktok dulu aja kali ya.
*********
Tintin
Aku melihat ke jendela, disana ada asisten pak sedang keluar dari mobil berjalan menuju kosan. Baiklah aku buka pintunya, dan mengeluarkan semua barang-barang ini. Asisten Pak Ario membantuku memasukkan barang-barang ke bagasi mobil. Setelah semua selesai, kami melaju menuju rumah Pak Ario yang belum kuketahui bagaimana bentuknya. Selama diperjalanan aku memutuskan diam saja, karena aku memang sedang malas berbicara dan lebih seru membuka tiktok. Di FYP tiktokku banyak yang joget-joget, namun joget bagiku adalah hal yang sangat menakutkan. Sedari kecil aku memliki gerak tubuh yang kaku, jadi selama ekskul menari disekolah tubuhku tidak selentur teman-temanku. Tapi aku tetap bersyukur memiliki tubuh yang sehat dan lengkap. Oke, tak terasa kita sampai dirumah Pak Ario, seorang satpam membukakan kami pagar. Rumah Pak Ario dicat warna putih dengan aksen abu-abu, memiliki halaman yang luas bisa buat lari-lari, dan yang bikin aku langsung suka adalah adanya beberapa tanaman buah. Aku adalah pecinta tanaman walaupun kadang males nyiramnya, haha. Disana ada pohon mangga, pohon jambu dan rambutan. Pohon jambunya sedang berbuah lebat, seketika aku ingin sekali nangkring diatas pohon jambu dan metikin buahnya. Sayangnya aku harus jaim dulu, nanti sore sabilah cari buah jambunya. Akupun dipersilahkan masuk oleh asisten Pak Ario, aku disambut dengan pemandangan Pak Ario sedang mengasuh kedua anaknya didepan TV. Beliau sedang mengajari anaknya menggambar, hihi lucu sekali mereka. Pak Ario menyadari kedatanganku, dan bergegas menyambutku.
Pak Ario : assalamualaikum mama, ayo anak-anak mama kalian sudah sampai. Salim dulu dong.
Cila : assalamualaikum mama, aku Cila ini adekku Neno.
Neno : mama aku Neno, ma. Neno kangen sama mama
Rara : waalaikumsalam sayangnya mama, mama juga kangen sama kalian. Uuutuutuuu anak-anak mama pinter-pinter ya, sopan lagi. Sini peluk mama dong.
Mereka kemudian memelukku erat, entah kenapa aku merasa kehangatan menelusuri masuk ke hatiku. Padahal ini kali pertama aku bertemu dengan mereka. benar kata Pak Ario, beliau memiliki anak-anak yang amat menggemaskan. Rasanya aku langsung jatuh hati pada anak-anak ini.
" sayang, pelukannya udah dulu dong. Mama biar masuk dulu ke kamarnya dan bersih-bersih, abis itu bisa main lagi. " suara Pak Ario menginterupsi kegiatan kami
"mama masuk ke kamar dulu ya sayang" pamitku pada mereka
"ayo ma, papa antar ke kamar" ajak Pak Ario yang membuatku sedikit merinding dengan panggilan yang beliau berikan.
"yuk pa" balasku.
Kami kemudian sampai disebuah kamar berwarna abu-abu putih yang sangat luas bagiku, didalamnya ada perabotan lengkap seperti yang biasa kulihat pada film-film.
"ini kamar saya pak?"
"iya, kamu tinggal dikamar ini sama saya"
"loh, kok kita tidur bareng. Ini nggak ada ya pak dalam kontrak kita?"
"awalnya memang tidak ada, tapi saya mohon kamu tidak menolak. Kalau kita tidur pisah nanti anak-"ya kan kita bisa akalin pak, anak-anak tidurnya paling jam 10 malem. Jm segitu mah kita belum ngantuk."
"saya mohon sama kamu, agar vibesnya lebih kerasa keluarga sungguhan."
"bisa aja bapak bikin alasan"
"saya kan sudah janji tanda tangan bakalan ngejaga kamu tetap virgin, jadi saya akan menepati janji itu sekalipun kita sekamar"
"bisa aja bapak khilaf, manusia biasanya lupa"
"saya janji, saya bakalan ngejaga kamu"
"nggak ah, saya cari kamar lain aja"
"saya tambahin jajan 5 juta"
"Nggak, " aku kemudian menyeret koperku keluar
"10 juta "
"15 juta"
"Oke fine, dengan syarat ngejaga saya tetep virgin" sampai pada ambang pintu aku menyetujui penawarannya. Lumayan 15 juta sebulan bisa ditabung buat modal buka usaha pas lulus kuliah.
"deal, sekarang kamu bisa mandi dan baju-bajumu kamu taruh di lemari pinggir kamar mandi ya"
"siap papa" candaku
"saya mau nemenin anak-anak main dulu."
Setelah Pak Ario pergi, aku merebahkan diriku dikamar ini. Bagaimana ini, nanti malam apa aku bisa tidur? Ini pertama kalinya aku bakalan tidur sama cowok. Seumur-umur aku gak pernah melakukan hal sejauh ini. Aku memang pernah pacaran tapi pacarku hanya sebatas mencium keningku saja. Semoga aku bisa tidur dan nyaman disini. Baiklah aku tata baju dulu lah, abis itu mandi. Aku mencari lemarinya, wah ini sih lebih cocok disebut walk in closet daripada lemari. Didalam lemari itu ada baju-baju Pak Ario yang ditata rapi, sangat rapi malahan. Disisinya adaspace yang kosong mungkin itu buatku. Selesai menata baju dan beberapa barang-barangku, aku memutuskan mandi. Alangkah segarnya. Selesai mandi aku mengecek hp dan ada beberapa notifikasi yang tidak terlalu penting, aku memilih mengabaikannya dan mengecharge dinakas. Aku memutuskan untuk keluar kamar dan bergabung dengan anak-anak beserta papanya.
"hai sayang" mereka menoleh
"mama udah mandi ya?" tanya Cila
"udah sayang,"
"hmm wangi banget" dia mendekat dan mengendus-endus
"hihi"aku hanya bisa tertawa kecil.
"mama, Neno tadi bikin gambar mobil terus diwarnain"
"coba sini mama lihat"
"ini ma, kata papa mobil warna biru tapi Neno suka warna merah."
"wah, bagus banget sayang. Kalau kak Cila gambar apa nak?"
"Cila bikin berbie, diwarnain sama warna biru"
"wah ini namanya frozen, mama pernah lihat filmnya yang elsa sama anna"
"iya ma, Cila suka yang roknya warna biru"
"papa nggak ditanya nih gambar apa?" sahut Pak Ario
"emang papa tadi ngegambar?" tanyaku
"gambar dong, nih"
"wah, ini apa pa?" aku melihat gambarnya Pak Ario
"ini keluarga cempaka, ada papa mama Cila nena dan dedek bayi"
"loh kok ada dedek bayi?" tanyaku
"kan nanti nambah, hahaha"
Kamipun tertawa bersama, sungguh menyenangkan ternyata menghabiskan waktu bersama keluarga, walaupun hanya sebatas kegiatan sederhana seperti menggambar ini. Kelak ketika kita berkeluarga maka kita harus mengupayakan quality time bersama anak-anak sekalipun pekerjaan menggunung sedang menunggu. Bagi mereka momen-momen seperti ini sangatlah berarti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Dosenku
AcakRara baru saja menyelesaikan pendidikan S1, dan ingin melanjutkan pendidikan S2. Sang ibu sudah tidak bisa membiayai lagi, hingga dirinya mencoba peruntungan dengan mendaftar berbagai beasiswa namun hasilnya nihil. dirinya kemudian menemui salah sa...