Kuliah

1.4K 69 3
                                    

Suasana di kamar Rara begitu riweh, dirinya tengah mengeringkan rambut sedangkan Pak Ario masih di kamar mandi. Maklumlah, pengantin baru hawanya pengen indah-indahan saja. Tadi selepas subuh, ada serangan fajar mendadak setelahnya keduanya kelelahan hingga terlelap dan baru bangun pukul 07.00. Dan mereka memiliki jadwal kuliah pagi, untung saja Rara dan Pak Ario berada di satu jadwal. Setelah mengeringkan rambutnya, Rara buru-buru menyiapkan pakaian kerja untuk suaminya. Setelahnya, dirinya memasukkan buku dan peralatan kuliahnya.
"udah semua sayang?"
"Udah Mas"
"Ya udah, nggak sarapan dulu?"
"Nggak keburu Mas"
"Ya udah nanti makan diruangan Mas aja, ayok"
"Mas Ario rambutnya enggak dikeringin dulu? Ntar diledekin"
"Nggak keburu yang, biarin aja sih toh kita juga udah nikah"
"Ya udah aku bawain hair dryer, entar dikeringin di mobil"
"Iya yang"
Mereka kemudian berangkat ke kampus dengan sedikit terburu-buru, selama perjalanan Rara sibuk mengeringkan rambut Pak Ario. Beruntungnya anak-anak sudah aman bersama Mbak Siti dan Pak Maman. Mbak Siti seakan peka dengan kondisi majikannya yang pengantin baru, sehingga selepas subuh segera menyiapkan sarapan kemudian menyiapkan anak-anak ke sekolah. Setelah itu, Pak Maman segera mengantarkan mereka ke sekolah. Untuk uang saku, Pak Ario memberikan uang saku mingguan.
Setelah sampai di parkiran kampus, Rara menuju kelas sedangkan Pak Ario menuju ruang dosen untuk menaruh beberapa bawaannya.
"ciyee,, nganten baru kesiangan. Abis lembur berapa ronde nih bun? Hahaha" goda Fani
"ish, apaan sih" elak Rara
"Ngaku aja kali"
"Bodo amat"
"Morning class" sapa Pak Ario
"Morning Sir"
"Hari ini saya akan membahas mengenai kelanjutan metode penelitian kalian. Mulai minggu depan kalian sudah bisa mengecek dosen pembimbing tesis kalian dan saya harap kalian lulus tepat waktu, silahkan dibuka chapter 3 halaman 29"
"Baik Sir"
Pak Ario kemudian menjelaskan materi dan beberapa kali bertanya kepada para mahasiswa dikelasnya.
"Oke, apakah ada pertanyaan?"
"Sir,  tumben hari ini masuknya terlambat 10 menit?"
"Ahaahaha,, i think it's not important but i will answer your question. I'm also human like you and your friend. So, i can do something wrong in my day and i think it's normal. I'm  apology for this class especially you Nana. I hope i can more on time. I'm sorry class. Any question?"
"Enough Sir"
"Oke, saya cukupkan materi untuk hari ini. Jangan lupa tugasnya dikerjakan dan selamat menyusun tesis"
Pak Ario melenggang keluar dari kelas. Fani kemudian menyenggol lengan Rara.
"Ra, aku kok takut ya"
"Takut apaan?"
"Abis ini lulus gasih?"
"Kalau lancar ya lulus sih, emang napa?"
"Aku bingung ntar kalau lulus"
"Ya udah nikah aja lagi, biar sama kek aku nih"
"Tapi Raa.. Aku... Ah udahlah"
"Apa sih Fan? Cerita dong?"
"Ntar aja deh"
"Fan,"
"Hemmm"
"Pindah kelas yuk"
"Ayuk"
Rara tak tahu bahwa sebenarnya ada hal besar yang sedang dipikirkan oleh sahabatnya itu. Fani sebenarnya ingin bercerita namun ia merasa momennya belum tepat. Mereka berdua meninggalkan kelas dan menuju ke kelas selanjutnya.
*****

Simpanan Dosenku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang