Pagi ini kediaman Ario begitu riweh, Rara beberapa kali mondar mandir dikamarnya sedangkan Ario bolak balik keluar rumah. Hari ini Rara dan Ario akan honeymoon ke Raja Ampat sesuai permintaan dari Rara. Awalnya Rara akan mengajak anak-anak ikut serta namun karena mereka harus sekolah dan Mamanya Pak Ario menyarankan mereka agar dirumah saja maka Rara dan Pak Ario akhirnya pergi berdua saja. Anak-anak akan diurus oleh Mamanya Pak Ario, Bu Vedria ingin agar anak dan menantunya itu menghabiskan waktu bersama berdua atau Qtime. Rara hanya menurut saja, toh disini ada ibu dan bapaknya yang sanggup membantu ibu mertuanya menjaga anak-anak. Ibu mertua dan orang tuanya berpesan agar mereka menikmati waktu bersama tanpa merisaukan anak-anak, anak-anak aman dengan neneknya. Rara dan Pak Ario berangkat ke bandara pukul 9 pagi. Rencananya pesawat akan take off jam setengah 10 jika tidak ada penundaan.
"Mas,,"
"Apa yang?"
"Semua persiapan udah kan?"
"Udah sayang aman"
"Anak-anak beres kan?"
"Aman sayang, tenang aja"
"Aku sebenernya kuatir sama anak-anak"
"Tadi kamu lihat sendiri kan anak-anak happy waktu kita berangkat, mereka malah nggak mau ikut gitu pas kamu tanyain"
"Iya juga sih Mas"
"Ya udah sih ayang kita nikmatin waktu berdua, ada mama sama ibu juga yang ngurusin anak-anak"
Cup,, Ario mengecup kening Rara
"Ihh,, Mas Ario malu ih."
"Gapapa udah halal."
Pesawat mereka take off pukul 10 dan sampai di Papua pukul 17.00 wib. Setelah mendarat di bandara mereka dijemput oleh tour guide dan langsung menuju penginapan. Sesampainya di Penginapan, Rara segera bersiap mandi dan ganti baju karena mereka akan dinner. Saat dirinya sedang mandi, Ario tiba-tiba masuk ke dalam kamar mandi.
"Loh Mas Ario? Kenapa?" tanya Rara terkejut
"Hehehe.. Sayang mau mandi bareng" jawab Ario cengengesan.
"Ehhh...." belum hilang keterkejutan dirinya, Ario segera beraksi dengan sentuhan memabukkan yang tak mampu Rara tolak. Sentuhan demi sentuhan itu berlanjut dengan sebuah permainan yang cukup menguras tenaga.
"Masssh,, udah ya? Rara udah gemeteran" pinta Rara
"Dikit lagi sayanggghh" jawab Ario
Mereka kemudian meneruskan mandi panas itu dengan nyanyian indah dari mulut Rara dan work out dari Ario hahahaha... Dasar pengantin baru. Mandi yang semula hanya 15 menit molor menjadi 1.5 jam, wow.. Luar biasa. Setelah mandi dan berganti baju, Rara memilih rebahan di ranjang penginapan. Sedangkan Ario menata pakaian mereka dan beberapa barang bawaan mereka.
"Nih, sayang makan roti sama susu dulu gih biar ngga lemes" Ario menyodorkan roti dan susu sisa perjalanan mereka tadi.
"Gara-gara Mas Ario nih," jawab Rara yang pura-pura kesel
"Hehehe,, tapi kamu suka kan?"
"Iya juga sih hahahaha..."
Mereka berdua larut dalam tawa, Rara kemudian menelpon anak-anak karena kepikiran dengan mereka. Pada dering ketiga kalinya Chila mengangkat panggilan video darinya dan layar HP menampilkan kedua bocah imut kesayangan Rara.
"Halo sayang" sapa Rara kepada kedua anaknya
"Mamaaaa"
"Gimana nak? Kalian udah makan?"
"Udah dong Ma"
"Syukurlah,"
"Mama udah makan?"
"Ini mau makan nak sama papa"
"Papa mana ma?"
"Ini pah.." Rara memanggil Ario dan menyerahkan hpnya.
"Halo sayang.."
"Halo papa"
"Kalian nggak rewel kan nak?"
"Nggak pah, Chila nurut kok sama oma"
"Neno juga pah"
"Kalian yang pinter ya nak, nurut sama oma, jangan telat makan yaa."
"Iya papa"
"Kalian nggak belajar sayang?" tanya Rara
"Ini lagi belajar mah"
"Ya udah kalian lanjutin deh, mama sama papa makan dulu ya nak, assalamualaikum sayang"
"Waalaikumsalam"
Panggilan diakhiri, Rara dan Ario kemudian menuju restoran yang berada di resort mereka untuk makan malam. Menu yang mereka pilih adalah olahan seafood, lagi-lagi Ario dengan menu kepiting dan Rara dengan menu udang. Setelah kenyang, mereka memutuskan untuk jalan-jalan disekitar resort sambil menikmati semilir angin laut. Ario menggenggam tangan Rara dan Rara yang menatap Ario dengan tatapan penuh cinta. Keduanya duduk di jembatan yang dibawahnya adalah air laut yang bening. Kaki mereka dimasukkan dalan air laut yang begitu bening itu.
"Kamu tau nggak sayang apa yang membuat Mas sangat bersyukur?"
"Ehm,, kesehatan?"
"Iya, salah satunya. Selain itu ada lagi yang membuat Mas lebih bersyukur"
"Apa Mas?"
"Bisa bersama kamu"
"Mas Ario bisa aja kalau ngegombal"
"Serius, dulu Mas pikir akan menduda sampai anak-anak dewasa. Mas beberapa kali dekat dengan perempuan tetapi ada aja alasan yang membuat kandas. Mas berubah jadi orang yang dingin, kaku, ngga ekspresif. Kemudian tanpa sengaja kamu hadir melalui jalan yang Tuhan berikan dan sekarang kita bisa bersama. Alhamdulillah"
"Rara juga nggak nyangka bakalan jadi istrinya Mas Ario, dulu Rara cuma nganggep Mas Ario itu dosennya Rara. Kita bahkan jarang ngobrol ya Mas, Mas Ario ibarat orang yang susah digapai. Eh,, mendadak Mas Ario ngasih penawaran dulu dan itu jadi jalan buat kita nikah. Alhamdulillah semua dipermudah, anak-anak yang begitu welcome, keluarga Mas Ario yang begitu open minded dan juga Mas Ario yang mau nerima Rara"
"Makasih ya sayang kamu udah mau jadi istri Mas dan nerima anak-anak"
"Iya Mas, anak-anak itu anugrah gasih? kaya gampang banget buat disayangi, ngga rewel, patuh sama kita"
"Bener, Mas juga bahagia banget punya anak kaya mereka yang ngga nguras pikiran hahaha.."
"Mas,, nanti kalau Rara dikasih titipan Mas bakalan sayang juga nggak?"
"Hahahahaaa,, kamu lucu sayang"
"Kok lucu sih Mas"
"Gini ya sayang, anak kamu itu otomatis anak Mas juga. Kita berdua yang bikin jadi sudah pasti Mas bakalan sayang dong sama anak kita."
"Bakalan sama rata?"
"Mas bakalan selalu berusaha sayangnya sama rata dong, dan harus adil"
"Rara degdegan deh kalau mikirin titipan"
"Kita usaha terus dan kita pasrahin aja sayang. Sedikasihnya sama Allah, kalau dikasih cepet ya Alhamdulilah kalau belum ya usaha lagi. Lagian kamu juga masih kuliah, Mas gak masalah loh kalau kamu mau pake kontrasepsi. Senyamannya kamu aja, Mas ngikutin."
"Makasih ya Mas, Mas Ario pengertian banget deh"
"Sama-sama sayang, yuk masuk dingin nih ntar masuk angin malah gabisa jalan-jalan besok"
"Ayo Mas"
Rara dan Ario kemudian masuk ke dalam penginapan yang mereka sewa. Mereka memilih tinggal di penginapan yang konsepnya seperti di Maldives yang bawahnya air laut, semacam penginapan apung. Di dalam kamar, Ario menyalakan televisi dan rebahan sambil memeluk istrinya.
"malam ini, kita istirahat aja ya sayang, besok jalan-jalan biar tenaganya full. Makasih ya tadi udah dienakin"
"Hehehe,, sama-sama Mas Ario"
"I love you my wife"
"I love you my dosen my husband"
"I love you more dear"
Mereka bersantai dengan diiringi obrolan ringan juga kecupan dan ciuman sayang. Mereka benar-benar menikmati Qtime kali ini, saling mengenal dan ngobrol lebih jauh soal masing-masing. Hingga keduanya terlelap dalam mimpi yang indah.
*****
-Rara POV-
Aku terbangun saat alarm sholat subuh berkumandang. Aku segera membangunkan suamiku dan mengajaknya sholat subuh. Selesai sholat subuh Mas Ario membuka pintu belakang penginapan, tersaji pemandangan laut yang biru. Mas Ario kemudian duduk di sisi belakang penginapan, dia memanggilku dan mendudukan diriku di pangkuannya. Kami saling berpelukan dan menunggu matahari terbit. Oh, jadi gini rasanya bulan madu.. Indah juga ya.. Hahaha
Ketika matahari telah muncul, Mas Ario mengajakku berenang. Kami berdua berenang hingga matahari meninggi. Aku dan Mas Ario segera bersih-bersih dan bersiap sarapan. Rencananya pagi ini kami akan jalan-jalan menikmati wisata laut yang terkenal dari Raja Ampat. Aku dan Mas Ario sarapan dengan lahap, maklum kelaparan habis berenang. Setelah sarapan pagi, tour guide menyapa kami dan mendampingi tour kami. Kami menaiki mobil menuju Misool. Begitu sampai disana kami naik perahu dan menjelajah keindahan Misool. Aku begitu senang saat melihat air laut yang begitu bening. Kami menghabiskan waktu di Misool seharian, setelah itu kami pulang ke penginapan dan beristirahat. Aku segera mandi dan berganti pakaian. Mas Ario malam ini begitu tampan dengan kaos polo warna abu tua. Lagi-lagi kujatuh cinta, hahahaa.... Tanpa sengaja aku menyanyi.
🌸Inginku mengatakan
I love you and I miss youLagi-lagi ku gak bisa tidur
Lagi-lagi ku gak bisa makan
Fikiranku selalu melayang
Wajahmu pun selalu terbayangLagi-lagi ku gak bisa tidur
Lagi-lagi ku gak bisa makanEsok lusa akan kukatakan
Bahwa aku mencintai kamu🌸Mas Ario yang sedang mengoleskan body lotion ditangannya terkesiap mendengar suaraku dan mesam mesem. Dia kemudian menghampiri diriku dan mengecup singkat bibirku.
Kami berdua kemudian makan malam seperti biasa di resort sembari menikmati angin malam. Setelah makan malam, Mas Ario mengajakku ke kamar kami dan memberikan sebuah bingkisan. Aku segera membuka bingkisan tersebut, isinya adalah sebuah lingerie navy gelap dengan aksen renda-renda dan juga misk thaharah, parfum kebangsaan istri.
"dipake sayang, udah Mas cuci. Malam ini Mas ingin lembur hehehe" bisik Mas Ario yang membuat tubuh merinding
"I-iyyya Mas" jawabku terbata-bata
Mas Ario ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan begitu dia selesai, Aku segera masuk ke kamar mandi untuk berganti lingerie pemberian Mas Ario dan juga mengoleskan misk thaharah. Begitu aku keluar dari kamar mandi Mas menatapku tanpa kedip. Dia segera beraksi dengan semangat 45, lebih garang dari biasanya hahahahaa.. Okeee.. mungkin malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk kami. Baiklah mungkin ini juga salah satu tujuan dari honeymoon kami, pindah tempat enaena. Hihihihi...
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Dosenku
RandomRara baru saja menyelesaikan pendidikan S1, dan ingin melanjutkan pendidikan S2. Sang ibu sudah tidak bisa membiayai lagi, hingga dirinya mencoba peruntungan dengan mendaftar berbagai beasiswa namun hasilnya nihil. dirinya kemudian menemui salah sa...