3.GADIS TOILET SEKOLAH

201 9 1
                                    

Hi guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi guys....🐈
Ini cerita pertama aku yang aku publish di wattpad. So, maaf jika masih banyak kesalahan dan lainnya. Ini murni tulisan aku ya.
Hope you enjoy this story'.
Janga lupa vote dan komen. Share juga cerita ini ke temen-temen kalian ya.
Happy reading.
🐈

Siang ini Bintang memutuskan pergi menemani Bulan membeli beberapa cat air dan buku sketsa. Awalnya Awan yang akan mengantar Bulan, namun sebelum berangkat mereka malah cekcok tentang baju. Lebih tepatnya Awan yang menuntut kejelasan mengenai hodie yang baru ia beli 4 hari yang lalu malah mangkir cantik di kendang Macam dan Sapi (kucing peliharaan Bulan dan Bintang). Bagaimana ia bisa terima Hoddie dengan harga hampir 2 juta itu dengan seenaknya dijadikan alas tidur kucing. Namun tanpa rasa bersalah, Bulan malah memarahi Awan karena menarik paksa alas tidur itu dari 2 mahluk berbulu kesayangan Bulan. Bagaimana jika mereka trauma dan mimpi buruk? Atau bahkan kena penyakit jantng karena kaget?. Alhasil Bulan mengurungkan niat untuk pergi bersama abangnya yang satu itu dan memilih untuk pergi bersama Bintang.

Dan disinilah mereka, di toko peralatan dengan cat air yang tersusun rapi berdasarkan merek dan warna yang membuatnya terlihat indah.

"Bi, kamu inget nggak, gadis penunggu toko yang aku bilang dulu?" ucap Bulan

Bintang yang ditanya hanya bisa mengingat-ngingat gadis yang dimaksud Bulan. Dan ah? Gadis itu, yeah, memang bukan sekedar gadis.

"emangnya kenapa?" tanya Bintang balik

Bulan tersenyum mendekat, "dia lagi duduk di kursi ujung deket deratan kuas,"

Bintang langsung menatap ke arah kursi kosong yang dikatakan Bulan ada di dekat rak kuas, lalu kembali menatap Bulan. kenapa dia duduk di sana? tanyanya

Bulan kembali tersenyum, kali ini lebih lebar sampai menampakkan gigi-gigi putihnya tuh, ucapnya sambil menunjuk ke arah kasir dengan dagunya disana sedang berdiri seorang anak muda tampan. Kemudian kembali melihat ke arah kursi kosong itu.

"udah, jangan di liatin lagi, ntar dia terusik "ucap Bintang sambil merangkul Bulan untuk menjauh.

"ih kamu mah, nggak apa-apa kali, dia baik"

"tau dari mana?"

"keliatanya baik,"

Bintang hanya menghela nafas pasrah dengan jawaban Bulan. "Lan, please, kamu jangan berhubungan lagi sama mereka, berusaha cuek dengan mereka, bisa? "ucap Bintang sambil mensejajarkan wajahnya dengan Bulan, dengan tangan yang berda di pundak gadis itu.

Bulan hanya memutar bola matanya malas mendengar perkataan Bintang. Bagaimana ia bisa ia tidak peduli dengan apa yang ia lihat. Lagipula Bulan juga sebenarnya tidak mau mempunyai keistimewaan melihat mereka, namun takdir tuhan berkata lain, jadi mau tidak mau ia harus terima dengan keistimewaanya ini.

CERITA DARI LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang