Happy Reading
Setelah hampir 4 hari tidak masuk sekolah, hari ini Bulan akhirnya memutuskan untuk kembali sekolah. Selain tidak mau berlarut terlalu lama dalam duka, Bulan juga masih harus mencari tahu bagaiaman kenyataan yang sebearnya dari kematian ayahnya.
Perihal Om Edo, Bulan belum memberitahukannya pada siapapun, ia memutuskan untuk mencaritahunya sendiri, ia takut jika orang lain ikut campur, mereka akan celaka.ia yakin jika semuanya itu berhubungan dengan lelaki itu. Bulan memutuskan untuk langsung mencari tahu dari Rio.
Dan disinilah Bulan, tempat biasa ia dan Rio belajar melukis, tepatnya mengajari Rio.
"Jadi, lo nggak tau apa-apa Yo?"
"Yang gue tau cuma masalah lo diculik and kematian ayah lo doang Lan,"
Bulan menghela nafas panjang, ia menyenderkan badannya ke tembok sambil memejamkan mata. Ini nampaknya tidak akan semudah yang Bulan bayangkan. "Bokap?" tanyanya lagi sambil menghadap ke Rio.
"Bokap gue sama ayah lo Cuma sekedar rekan kerja, gue tau itu, "
"Dia nggak pernah ngomongin yang lain gitu? "
Rio menatap Bulan dengan tatapan tidak suka "Lo curiga sama bokap gue lan?" tanyanya sambil memicingkan mata.
"Nggak Yo, gue Cuma- "
"Kita nggak bermaksud apa-apa kemarin Lan, kita sama-sama nggak tau kalo sebenernya keluarga Lo nyembinyiin rahasia ini dari lo, "
"Gue juga nggak tau kalo lo trauma akan hal itu. atau lo selama ini mau bareng sama gue gara-gara lo emang udah curiga sama Bokap gue? Gitu?" Bulan sudah tidak tau mau berkata apa, Rio memborbardirnya dengan kenyataan-kenyataan yang membuatnya semakin bingung.
"Kalo gue emang niat jahat sama lo, gue punya banyak peluang buat nyelakain lo lan, apalagi gue tau rahasia besar lo," Rio berdiri "Kalo lo nggak nyaman sama gue bilang Lan, gue nggak bakalan gangguin lo lagi. Thanks buat sketsanya." Rio berjalan pergi hendak meninggalkan Bulan.
"GUE CAPEK YO!!!" Bulan mendongak menatap langit dengan sendu. "Semuanya nggak masuk akal bagi gue. Dan orang-orang terdekat gue nggak bisa memberikan jawaban apa yang gue mau." Bulan menjeda perkataannya sambil menghela nafas "Gue bingung, "
Rio menghentikan langkahnya saat mendengar perkataan dari Bulan yang terasa sangat menyakitkan. Sedangkan Bulan, ia menunduk bingung, benar-benar lelah akan semua ini.
"Bangun, udah bel, "
Bulan mendongak mendapati Rio yang sedang berdiri di depannya sambil mengulurkan tangan. "Bangun," Ucap Rio lagi. Ia menarik tangan Bulan untuk bangun "Gue bakalan bantu Lo lan" ucapnya sambil menatap Bulan dengan lekat.
Setelah kejadian itu, Bulan dan Rio semakin sering bersama. Mereka berdua sepakat untuk bekerja sama dalam mencari tahu tentang kematian ayah Bulan, dan semua itu tentu saja belum diketahui oleh Bintang dan yang lainnya.
Bulan selalu bilang pada Bintang maupun yang lainnya jika ia sedang mengajari Rio untuk melukis. Jika ditanya mau kemana ia pasti bilang,
Aku mau pergi ngelukis ke sini sama Rio,
Rio ngajak aku ke sini buat beli cat,
Aku diajak rio buat, bla bla bla bla..
Kiky sebagai kekasih Bulan tentu saja menaruh perasaan cemburu dan tidak suka pada Bulan dan Rio, tapi ia juga tidak mau mempersalahkannya. Selama Bulan masih menghubunginya dan memberikan lebih banyak waktu untuknya, ia rasa cukup. Bulan juga punya dunianya yang ia ingin jalani sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DARI LANGIT
Teen FictionBulan Putri Galaksi, adalah seorang gadis biasa dengan kemampuan spesialnya yang selalu ia anggap sebagai anugerah tuhan namun menjadi aib di mata orang lain. setelah 3 tahun terkurung oleh masalalu akhirnya ia kembali menghirup Udara bebas, tentu...