66. TUNANGAN

14 3 1
                                    

Happy Reading

Seperti yang direncanakan sebelumnya, acara pertunangan Bulan dan Kiky akan dilaksanakan sebelum Kiky berangkat ke luar negeri untuk kuliah. jadinya pertunanagan itu dilaksanakan 2 minggu setelah hari kelulusan, agar mereka mempunyai waktu untuk perkuliahan mereka juga.

acarnya dilaksanakan di taman belakang rumah Bulan, pada malam hari. Acaranya termasuk acara kecil-kecilan, karena hanya mengundang keluarga dan teman dekat yang bisa dihitung dengan jari. Dengan dekorasi yang sederhana, didominasi dengan putih abu dan biru, yang merupakan warna kesukkan keduanya.

"Bintang mana?" Adam datang bersama Rini berjalan menuju ke arah kerumunan teman yang lainnya.

"Masih di jalan, tadi kayaknya ke RS dulu ngecek Indah," Jawab Uus sambil memakan cemilan yang ia bawa.

"eh, pending dulu makannya bego, ngga enak sama keluarganya Kiky Bulan" Rini menegur Uus yang asik memakan makanan yang disajikan.

"Yee.. lagian gue udh izin sama Mas Angkasa kok, capek tau gue sama Adam dari pagi ngecek ini itu," Uus menjeda ucapannya untuk menelan sisa makanan di mulutnya. "Btw si Kiky mana? belum keliatan idungnya," Uus mengedarkan pandangannya untuk mencari pemilik acara malam ini yang belum juga terlihat. "Ngga niat kabur kan dia?"

"Kalo dia berani kabur, gue gorok langsung di tempat" Timpal Bintang yang baru datang bersama Indah. "Semuanya udah aman kan?" Tanyanya pada Adam yang dibalas acungan jempol oleh sang empu.

"Kok lo cantik banget siiii!!!" Pekik Rini yang melihat Indah menggunakan dress simpel dengan warna yang senada dnegan Bintang "Lo ngga niat bikin acara dalam acara kan Tang?" tanyanya lagi pada Bintang.

Bintang terkekeh mendengar pertanyaan Rini "Well, gue sih ngga keberatan kalo gantian pake cincinnya Bulan, tapi-" Bintang menjeda ucapannya lalu meilirik Indah "Lo udah siap, menyandang nama belakang Galaksi?" Ucapnya sambil menggoda Indah dengan senyumannya

"Nyerah!! gue nyerah!!" Uus berseru sambil mengangkat tangannya, jijik melihat pasangan di depannya itu "Dahlah, gue mau cari Kiky dulu, mau gue jampi tu anak biar ngga ngompol di celanan pas tuker cinicn" Ucapnya lalu berlalu

sementara di tempat yang sama,Indah yang tadi digoda oleh Bintang kini memegang kedua pipinya yang bsersemu merah. "Telat lo bapernya ndah," Ucap Rini ikut kesal.

Bintang tersenyum sambil mengusap kepala Indah lembut. "Aku ke Bulan dulu ya? kamu ngga apa-apa kan aku tinggal?" Tanyanya Pada Indah

Indah mengangguk sambil tersenyum "Aku sama mereka kok, jadi aman."

"Jagain," Ucapnya pada Rini yang dibalas anggukan.

Bintang pergi menuju ke kamar Bulan, ia ingin melihat saudara kembarnya itu sebelum acara. Sebenarnya ia juga merindukan gadis itu, sejak satu minggu ini, Bulan selalu disibukkan dengan persiapan acara malam ini, sedangkan ia disbukkan dengan Indah yang harus Lebih sering kontrol dan menjalani beberapa terapi.

TOK TOK TOK

"Lan,"

"Masuk aja! ngga dikunci!!" Bintang terkekeh mendengar suara teriakan Bulan, padahal gadis itu tidak perlu melakukan itu, pintunya pun tak tertutup rapat. Bintang sengaja mengetuk dulu karena ia melihat tadi Bulan yang melamun dari sela pintu.

Bintang masuk dan berjalan ke arah Bulan yang sedang duduk di tepian tempat tidurnya. " Kenapa belum keluar" Bintang ikut duduk di samping Bulan.

"HUh?" Bulan mendongakkan kepalanya ke arah Bintang "Acaranya kan belum mulai," Jawabnya

"Kamu gugup?" Tanya bintang lagi

"Ngga kok, cuma, " Bulan menghela nafas panjang "Aku ngga nyangka aja bisa sampe ke tahap ini Bi, rasanya mustahil." Bulan menatap ke arah lain.

CERITA DARI LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang