✨✨✨
Setelah kepulangan mereka dari liburan kemarin kondisi Bulan semakin memburuk. Malamnya ia tiba-tiba ditemukan pingsan oleh Surya di kamarnya, wajahnya memucat dan keringan dingin membasahi dirinya.
Dan disinilah Bulan sekarang, terbaring lemah di rumah sakit dengan Bintang yang masih setia mengenggam tangannya. Bintang terlihat kacau, ia belum sempat beristirahat sehabis mengantarkan Indah pulang ia langsung menuju rumah sakit. Matanya menatap lekat wajah Bulan yang belakang ini sering memucat.
Perlahan mata Bulan terbuka, dan membuat Bintang langsung bangkit dan memencet tombol untuk memanggil dokter dan kembali menatap wajah gadisnya itu.
"Bii.."
"Hei, aku disini. Kamu mau apa?"
"Haus,"
Bintang langsung menuangkan air minum dan menuntun Bulan untuk meminumnya dengan perlahan. Tepat saat Bulan selesai meneguk minumannya, dokter datang bersama dengan Awan dan Surya.
Dokter langsung memeriksa kembali keadaan Bulan dengan teliti, dan itu semua tak luput dari pandangan Awan, Bintang ataupun Surya.
"Kamu masih merasakan pusing?" Tanya dokter
"Sedikit, nggak separah kemarin," Jawab Bulan
"Jangan memaksakan diri untuk memikirkan sesuatu yang berat dan melelahkan, oke? "
Bulan mengangguk sebagai jawaban. Kemudian dokter tersebut keluar setelah memberi beberapa nasihat dan anjuran untuk Bulan. Bulan bisa pulang besok pagi dikarenakan kondisinya yang tidak terlalu parah dan bisa diistirahatkan di rumah.
"Kamu yakin nggak apa-apa?" Taya Awan khwatir, ia menghaluskan cara bicaranya.
"Nggak bang, palingan Cuma kecapean, " Jawab Bulan.
"Ulan jangan akit, Uya sedih," Ucap bocah 5 tahun itu sambil memainkan selimut yang menutupi kaki Bulan.
"Uuu jagoannya Bulan. Sini," Bulan merentangkan tangannya menyuruh Surya naik dan memeluknya.
"Hati-hati Peringat Bintang," namun sama sekali tak didengarkan oleh keduanya. Surya langsung naik ke ranjang Bulan dengan bantuan Awan dan memeluk kakak perempuan kesayangannya itu dengan erat.
"Uuuu,, jagoannya Bulan nggak boleh cengeng ya"
"Iya,"
"Jangan nangis lagi dong," Ucap Bulan saat merasakan basah pada bajunya akibat air mata Surya.
"Matanya bocol," ucap Surya polos.
"Dih, makanya pake no drop!" Ucap Bulan sedikit menirukan seperti iklan di Tv.
"Iiii ndak mau, "
"Hahah, yaudah lepas dulu," Bulan melepaskan pelukan mereka, "Bi, tissue." Ucap Bulan pada Bintang yang langsung memberikan Bulan beberapa lembar tissue. "Sini, masak jagoannya Bulan ingusan sih," Bulan membuang ingus Surya dengan telaten.
"Idungna bocol uga, "
"haha, iya,iyaiya "Bulan melirik ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam Surya pulang sama bang Awan ya,
"Nda mau!!"
"Besok kan sekolah,"
"nda!! Mau nemeni ulan,"
"Nanti ulan disini sama Bang Bi, Surya pulang ya, "
"Yuk, Ya, bener kata Bulan kamu harus sekolah besok. Besok juga ada oma opa dateng. Kamu mau dimarahin gara-gara bolos sekolah?" Sahut Awan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DARI LANGIT
Novela JuvenilBulan Putri Galaksi, adalah seorang gadis biasa dengan kemampuan spesialnya yang selalu ia anggap sebagai anugerah tuhan namun menjadi aib di mata orang lain. setelah 3 tahun terkurung oleh masalalu akhirnya ia kembali menghirup Udara bebas, tentu...