HAPPY READING
MATI
HAHAHAHA
DIA PASTI DATANG
DIA AKAN DATANG
DAN
MATI
Bulan langsung membuka matanya, dengan nafas yang terengah-engah ia mencoba menatap ke sekitar. Ia masih di kamarnya, dan sekarang sudah pukul 4 pagi, lagi-lagi mimpi buruk itu datang. Ia menyeka wajahnya yang dibasahi keringat, mencoba menenangkan dan meyakinkan diri bahwa tadi hanyalah sebuah mimpi buruk.
Ia melirik ke arah tempat tidur susun di sampingnya yang terlihat kosong. Bintang tidak ada disini malam ini, ia masih marah perihal kejadian tadi sore. Bulan bangun dan memilih untuk menyegarkan dirinya di kamar mandi.
Dari pantulan kaca ia melihat dirinya sendiri, wajahnya terlihat kacau, kantung matanya menghitam. Ia jauh dari kata baik-baik saja. Dan itu semua karena mimpi buruk sialan itu, ia tidak pernah tidur dengan tenang, selalu terbangun di malam hari.
Setelah selesai membasuh wajahnya, Bulan memilih untuk tidak melanjutkan tidurnya. Ia beranjak menuju ke meja mengambil Hp dan berjalan menuju ke balkon kamarnya untuk menyapa langit.
Langit malam ini tidak seramai malam-malam sebelumnya. Hanya ada pantulan cahaya Bulan yang redup ditutupi awan, tidak ada bintang-bintang yang menemaninya, persisi menggambarkan dirinya saat ini. Tidak ada Bintang disampingnya yang akan menenangkannya, atau sekedar menemaninya melewati malam yang panjang.
Bulan menyalakan Hp nya yang ia non aktifkan, membuka media sosial yang jarang sekali ia kunjungi. Ia melihat akun Indah dan Rini yang dipenuhi oleh foto dan story', dan membuka salah satu story' Indah. Disana terlihat Indah sedang tertawa bahagia bersama kedua orang tuanya. Kemudian Bulan menggeser lagi story' Indah, yang kedua memperlihatkan foto mereka bertiga, ia, Rini dan Indah, diambil kemarin siang saat berada di parkiran. Kemudian story' selanjutnya, disana menunjukkan fotonya bersama dengan lelaki tadi sore, Om Edo.
Bulan melihat dan memperhatikan dengan seksama wajah orang di samping Indah itu, wajah yang sedari kemarin membuatnya penasaran. Wajah baru yang terlihat tidak asing di matanya. Semakin lama Bulan memperhatikan wajah itu, tiba-tiba kepalanya kembali berdengung dengan kuat.
"Eughhh," Bulan meleguh kesakitan, sampai ia tidak sadar Hp yang tadi ia genggam telah terjatuh.
Bulan menjambak rambutnya untuk menetralisir rasa sakit yang menyerang kepalanya, rasanya sangat menyakitkan, seperti ingin meledak.
"Akhh!!!" Bulan menggeram, ia menggertakkan giginya. Rasa sakit ini datang bersama bayangan-bayangan seseorang yang terlihat sangat rancu, wajahnya tidak berbentuk, semuanya abstrak.
Bayangan-bayangan itu tertawa ke arah Bulan,
HAHAHA
DIA PASTI AKAN MATI
SEBENTAR LAGI TIDAK ADA YANG MACAM-MACAM DENGANKU LAGI
HAHAH.
"SIAPA YANG AKAN MATI!!!!" Bulan berteriak dengan kencang, terduduk sambil memeluk lutunya, satu tangannya ia gunakan untuk memukul-mukul kepalanya.
"SIAPA YANG AKAN MATIIII!!!!" teriaknya lagi, saat suara dan bayangan -bayangan itu terasa semakin jelas di kepalanya. Wajah-wajah dari bayangan itu semakin dekat, namun masih abstrak.
TOK TOK TOK.
Suara ketukan pintu membuat Bulan semakin menggila.
"NGGAK ADA YANG AKAN MATII!!!" Teriaknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DARI LANGIT
Teen FictionBulan Putri Galaksi, adalah seorang gadis biasa dengan kemampuan spesialnya yang selalu ia anggap sebagai anugerah tuhan namun menjadi aib di mata orang lain. setelah 3 tahun terkurung oleh masalalu akhirnya ia kembali menghirup Udara bebas, tentu...