"inget di sana jaga sikap, yang sopan sama guru, "ucap seseorang dibalik telepon
"iyaaa,iyaaa"
"jangan iya-iya mulu, abang tau ya sifat kamu! Oh ya satu lagi?"
"apa lagi sih abang, Bulan lama-lama nggak jadi berangkat nih, kelamaan denger abang ceramah!," keluh Bulan, sudah hampir 30 menit kakaknya, Angkasa menberinya siraman rohani sebelum sekolah. Katannya, dia belum sepenuhnya percaya dan terima dengan keputusan Bulan sekolah lagi. Oh ayolah, umurnya sudah mau 18 tahun, Bulan ingin menikmati masa remajanya.
"kalo ada apa-apa inget langsung bilang Bintang atau nggak Kiky, abang lebih percaya mereka daripada kamu. Sekali lagi abang tegasin! jangan melamun, kalo ada yang ganggu cuekin, inget kamu lagi ada di sekolah!"suaranya tegas
Bulan menghela nafas kesal, jengah. Mungkin kalo bukan Angkasa yang bilang seperti itu, dia sudah menutup teleponnnya dari tadi, tapi tidak mungkin, Angkasa adalah orang yang paling Bulan hormati, sudah seperti ayah baginya, tidak mungkin bulan akan mengikuti sikap egoisnya.
Bulan mengakhiri panggilan teleponnya dengan komandanya itu, setelah beberapa kali meyakinkan Angkasa, tentu saja dengan bantuan Awan dan Bintang juga, ditambah Kiky dan dua teman Bintang lainnya. Okeh, apakah perkara sekolah memang akan serumit ini bagi Bulan?
Bulan berangkat menuju ke sekolah bersama Rini, diantar Bapak (ayah Rini), ia tidak mau berangkat bersama Bintang and the geng, ia tak mau di hari pertamanya sekolah ia malah membuat heboh dengan berangkat bersama Bintang ataupun Kiky. oke kita kecualikan Uus dan Adam ya.
Hari ini hari kedua siswa-siswi sekolah setelah liburan semester, kelas sudah dibagi dan beberapa guru juga sudah mulai memberikan materi. Bulan masuk ke kelas bersama Rini, dengan diawasi oleh Bintang and the geng tentunya, kelas mereka berdampingan. Bulan masuk ke dalam kelas dengan antusias, kelas sudah ramai, karena bel sebentar lagi berbunyi.
"eh Rin, itu siapa? Murid baru?" celetuk salah satu teman kelas Rini
"ya keliatannya gimana? jawab Rini" ketus.
Seorang gadis berjalan menghampiri mereka, hai Rin, hai gadis itu tersenyum kepada Rini dan juga Bulan.
Lumayan cantik nih cewek. Gumam bulan dalam hati
"eh Lan, kenalin ini Indah,salah satu anak yang mungkin paling normal di kelas ini, tapi soal yang lain, tau dah" kata Rini sambil mengedikkan bahu.
"hai, aku Indah Permata Sari, panggil aja indah" ucap indah masih tersenyum
"pake lo gue aja, biar nyaman. Gue Bulan, Bulan Putri Galaksi "
Sontak ucapan Bulan tadi membuat Indah seketika melongo. Sebentar, Putri Galaksi? Putra Galaksi? Apa hubungan murid baru ini dengan Bintang?
"Kam-"
KRIINGG!!!
Belum sempat Indah melanjutnya perkataannya bel tanda masuk berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DARI LANGIT
TienerfictieBulan Putri Galaksi, adalah seorang gadis biasa dengan kemampuan spesialnya yang selalu ia anggap sebagai anugerah tuhan namun menjadi aib di mata orang lain. setelah 3 tahun terkurung oleh masalalu akhirnya ia kembali menghirup Udara bebas, tentu...