23.EMOSI DAN BUKTI BARU.

149 5 5
                                    

Hai jangan lupa vote, komen and share cerita ini ke temen-temen kalian ya 🐈.
Dan jangan lupa juga buat follow Ig aku : @meownulis_
Dan juga Ig mereka
@bintangptraglks
@bulan_pgalaksi
Untuk ikuti gimana keseruan mereka.

Happy reading
🐈

Ternyata tidak seperti perkiraan Bulan. Berita tentang dirinya bukannya menghilang malah semakin gencar dibicarakan. Apalagi ada beberapa orang yang berbicara bahwa orang yang disebutkan dalam berita tersebut adalah anak baru di sekolah.

Tentu saja semua tuduhan langsung tertuju pada Bulan. Semakin hari semakin banyak yang membicarakannya. Dan gosip itu semakin hari semakin melenceng dari kenyataan yang sebenarnya.

Katanya dia itu dulu homeschooling. Dikurung kali ya.

Keknya emang sakit mental. Jarang bergaul juga.

Kalo beneran indigo gimana? Ntar dia guna-guna kita dong

Kok bisa masuk ke sini ya,

Nyogok kali.

Di kelas juga katanya dia sering melamun gitu, serem ih.

Psikopat kali ya, makanya nggak punya temen. Ih gue jadi takut.

Dan masih banyak lagi cbiran-cibiran yang ia dapatkan. Bulan hanya diam saja mendengar caci maki mereka. Ia seolah menutup telinga rapat-rapat. Bulan masih bisa tahan jika itu hanya caci maki, ia malah sering mendengar yang lebih dari itu sebelumnya. Yang jauh lebih menyakitkan dan menyeramkan.

Rini dan Indah sudah beberapa kali mencoba membelanya, namun selalu berakhir dengan pertengkaran. Seperti sekarang ini, mereka bertiga sedang ada di UKS untuk mengobati luka Indah yang didapat dari hasil jambak-menjambak saat sedang membela Bulan tadi.

"Gue bilang juga apa, lo diem aja, tutup telinga." Ujar Bulan sambil menatap Indah yang sedang diolesi obat merah oleh Rini dengan tatapan malas. Ia bersidekap dada sambil duduk tenang.

"Nggak bisa gitu dong. Mereka udah keterlaluan Lan. Ini namanya fitnah!" Ucap Indah tak mau kalah.

"ck, dengan lo bersikap kayak gini, malah makin buat semuanya gencar. Lo percaya kan sama gue?!" Tanya Bulan.

"Iya, gue percaya., Awhs, pelan-pelan RIN!!" Indah meringis pedih saat lukanya ditetesi obat merah.

"Ye sori map"

"Yaudah, kalo gitu. Gue Cuma butuh orang percaya sama gue. Cukup."

"Tapi lan,-"

BRAK!!

Pintu UKS terbuka dengan keras, memperlihatkan Kiky dan Bintang yang terlihat habis berlari tergupuh-gupuh.

"Kalian nggak kenapa-napa?" Tanya Bintang khawatir. Ia melihat ke arah Bulan yang mengedikkan bahu acuh. Kemudian beralih ke Rini dan Indah.

"Kalian berantem?" Tanya Bintang lagi.

"Tuh, cewe lo main jambak-jambakan. Kek kuat aja, lecet tuh." Ucap Bulan santai yang mendapat sikutan dari Kiky yang berdiri si sampingnya. Bulan menatap Kiky dengan tatapan bingung seolah berkata apaan sih!?.

"Lo nggak apa-apa? "Tanya Bintang pada Bulan.

"Nih, sehat walafiat. Nggak kurang apapun."

"Rin lo?" Tanya Bintang lagi.

"Kita nggak apa-apa, nih Indah Cuma lecet dikit dagunya bekas cakaran." Jawab Rini sambil menunjuk ke arah dagu indah yang sudah diplester.

Bintang berjalan menuju ke arah Indah untuk melihat dengan jelas lukanya "Sakit?" Tanya Bintang sambil mengelus luka Indah dengan ibu jarinya.

CERITA DARI LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang