🐈🐈🐈
Langit malam ini sangat indah, bulan bersinar terang ditemani bintang-bintang. Sungguh sangat terbalik dengan suasana hati seorang laki-laki yang kini sedang iri memandang langit itu. matanya menelusuri setiap detail langit malam yang menjadi salah satu favoritnya itu.
Bintang, ya lelaki satu ini kini sedang mencoba menenangkan diri sambil mencoba mencerna setiap kata yang diucapkan Bulan padanya tadi sore.
"Aku cuma bisa bantu sampe sini Bintang, setelahnya semua terserah kamu. "
"A, aku bingung Lan,"
"Au ah! Cape ngomong sama orang goblok!" Bulan hendak beranjak pergi. Namun tangannya ditahan oleh Bintang. Bintang menariknya untuk berdiri di depannya dan kemudian memeluk erat perut Bulan, menenggelamkan kepalanya di sana.
"Temenin dulu," Ucapnya manja seperti anak kecil.
Melihat perilaku Bintang seperti itu, Bulan hanya bisa tersenyum sambil terkekeh kecil. Selalu seperti ini, Bintang akan bertingkah seperti bayi besar padanya saat mereka bertengkar atau bagaimana. Hal itu dilakukannya agar mendapat perhatian dari Bulan.
"Jadi gimana? Kasian loh anak orang di gantungin terus. Kamu kira jemuran apa," Ucap Bulan sambil mengelus lembut puncak kepala Bintang.
"kan aku bilang aku bingung Bulaaannn" Jawab Bintang masih dengan posisi yang sama.
"eh, kamu itu murid paling pinter di sekolah,yakali masalah gini aja nggak bisa,"
"Aku takut Lan,"
"Takut kenapa?"
Bintang melepaskan pelukannya kemudian mendongakkan pandanganya menghadap Bulan. "Aku takut, nanti kalo aku pacaran. Aku takut nggak bisa jagain kamu lagi," Lirinnya.
Bulan tersenyum mendengarnya. Jadi selama ini itulah alasan kembarannya ini menggantungkan perasaan orang lain. Oke, sekarang Bulan merasa menjadi orang yang jahat telah menjadi penghalang dari kedua orang ini.
"Kamu pantes dapet bahagianya kamu Bintang,"
"Kamu bahagia aku Lan"
Bulan mengangguk, "Aku bakalan tetep jadi bahagianya kamu Bi. Tapi kamu juga butuh peran orang lain untuk cari bahagia kamu yang lainnya."
Bulan menangkup wajah Bintang dengan tangannya. "Dengerin aku. Siapa bilang kalo kamu pacran kamu nggak bisa jagain aku? Hm? Mau kamu , aku punya pasangan masing-masing pun, kita bakalan tetep saling jaga. Kamu inget kan kata Bunda?"
Bintang mengerutkan alisnya bingung.
"Bintang dan Bulan bakalan selalu ada di langit yang sama. Entah itu terlihat atau nggak. Kita adalah alasan langit dipandang indah dan dipuji oleh orang-orang. Jadi apapun yang terjadi, Bintang akan selalu berada di samping Bulan dan sebaliknya."
"Jangan ragu buat cari kebahagian kamu yang lain karena aku ya Bi,"
Semua kata-kata yang dikatakan Bulan tadi terus mengelilingi pikiran Bintang seperti kaset rusak. Ia tidak bisa menyangkal bahwa semua yang dikatakan Bulan itu memang benar adanya, ia tidak bisa stuck di satu tempat dan mendapatkan bahagianya hanya pada Bulan. Ia harus mencari kebahagiaan lain.
Namun tak bisa dipungkiri juga Bintang masih takut untuk mengatakannya. Ia takut jika nanti setelah mereka bersama ia akan membuat Indah terluka dan kecewa, Bintang tidak mau menyeakiti wanita, apalagi wanita yang ia sayangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DARI LANGIT
Teen FictionBulan Putri Galaksi, adalah seorang gadis biasa dengan kemampuan spesialnya yang selalu ia anggap sebagai anugerah tuhan namun menjadi aib di mata orang lain. setelah 3 tahun terkurung oleh masalalu akhirnya ia kembali menghirup Udara bebas, tentu...