40.HUJAN DAN PETAKA

121 5 0
                                    

HEPI REDING

"Dih, bentak dikit nangess, cengeng lu,"

Diem nggak!!"

"Makanya kalo dibilangin itu nurut dasar batu!"

"Ih Bintang lo kalo mau kesini buat rusuh mending keluar! Gue bilangin Angasa ya!"

"Dih, udah cengen cepu lagi,"

"BINTANGG!!!"

Bintang memilih untuk berlari menghindari kemarahan Bulan. Mungkin Bulan sudah terlalu kesal karena selalu diejek oleh Bintang dari tadi pagi tentang dia yang menangis kejer karena dibentak oleh Angkasa.

Tak mau kehilangan kesempatan Bulan mengejar Bintang dengan sekuat tenaga, sebelumnya ia melewati kamar surya untuk meminta bantuan. "YAA!!! BANTUIN BULAN TANGKEP BINTANG!!!" Teriak Bulan dari luar.

Tak butuh waktu lama bocah 5 tahun itu langsung keluar dari kamar dengan selimut yang ia ikatkan di leher seolah-olah menjadi sayapnya. "SIAP BU BOS!!!" Surya ikut berlari mengejar Bintang dengan gaya ala-ala ninja di film-film.

Mereka bertiga saling kejar-kejaran mengelilingi rumah, taman dan keluar masuk kamar. Diiringi dengan teriakan dan cacian yang dikeluarkan oleh ketiganya.

"BINTANG SINI NGGAK!!!"

"BANG BI NDA BOLE JAHAT!!"

"NGGAK DENGER GUE GANTENG!!" Teriak Bintang tak kalah kerasnya. Lihatlah si kulkas ini juga bisa narsis ternyata. Ia berlari sambil tertawa saat melihat sekutunya sudah kelelahan di seberang sana, sampai ia tidak melihat bola bulu besar yang sedang tidur di depannya.

"BINTANG ADA MACAN!!" Teriak Bulan saat melihat Bintang berlari menuju ke Macan yang sedang tidur nyenyak.

Mendengar itu Bintang langsung terpekik tak sadar. Ia meloncat dan membelok ke sembarang arah unntuk menhindari bola bulu hidup itu. sampai akhirnya ia tidak bisa menyeimbangkan pergerakannya dan

BRUK!

Suara terjatuh Bintang membuat Bulan yang tadi sedang gelosoran dengan Surya langsung terkejut dan menghampiri sumber suara itu. terlihat Bintang yang sedang tersungkur tak berdaya disana.

Tak ingin membuang kesempatan emas, Bulan langsung mengkode Surya untuk melanjutkan aksinya yang tertunda tadi. surya langsung mengambil ancang-ancangnya dan berlari keatas Bintang dan mendudukinya seperti seorang pawang buaya.

"RASATAN HIYAAA!!!!" Serunya sambil meloncat-loncat semangat diatas punggung Bintang.

Bulan yang juga tak mau ketinggalan kesempatan langsung ikut naik diatas punggung Bintang melakukan hal yang sama seperti Surya tadi. "AYOK YA, KITA IKET BUAYANYA!!" Seru Bulan semangat sambil meengambil laih tangan Bintang untuk diikat.

"AKHH! SAKIT WOI ASTAGFIRULLAH!!!! "

"Ya, buayanya mau ngamuk Ya! Kuatin iketannya!!!" Seru Bulan yang langsung diangguki oleh surya. The real team memang.

"AKHH!! PUNGGUNG GUE YA!! "

"IKET LAGI KAKINYA YA!!"

"ADUH-ADUH JANGAN LONCAT LONCAT ANJ-"

PLAK!!

"Buaya nda boleh ngomong kasal!" Surya menempeleng kepala Bintang saat lelaki itu ingin mengeluarkan sumpah serapahnya.

"Ya Tuhan kepala gue!! Eh kurang ajar!! Gue abang!!"

"Nih, lakban mulutnya ya, biar Bulan yang jaga!!" Bulan datang membawa selotip kemudian memberikannya kepada Surya sedangkan ia kembali menduduki punggung Bintangagar ikatannya tidak terlepas.

CERITA DARI LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang