67. 2 Weeks?

16 2 0
                                    

Happy Reading

Jelang dua minggu setelah pertunangan Bulan dan Kiky, artinya dua minggu lagi dua sejoli itu akan berpisah untuk sementara waktu. Sehingga sebelum berpisah mereka memanfaatkan waktu sebaik mungkin. seperti sekarang, Bulan dan Kiky sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan. Mereka rencananya akan membeli beberapa perlangkapan utuk Kiky bawa. Walau sebenarnya tidak perlu-pelu amat, karena Bulan yakin pasti ditempat Kiky kuliah akan Lebih lengkap dan Lebih bagus lagi, tapi ya biarkan sajalah. Selagi Kiky senang, Bulan juga akan ikut senang.

"Yakin mau beli sepatu? Sepatu kamu udah banyak loh," Ucap Bulan yang berusaha menahan Kiky yang mau memasuki salah satu toko sepatu yang lumayan terkenal.

"Kiita beli yang Couple satu, kita belum pernah punya Lan,"

"Ngapain sih, orang ngga ketemu juga,"

"Udaah kamu tinggal ikut aja," Kiky mendorong Bulan agar masuk ke dalam toko sepatu tersebut.

Kiky memilih beberapa sepatu yang sekiranya cocok pada Bulan dan juga dirinya. Setelah sekian lama memilih akhirnya pilihannya jatuh pada sneakers putih yang mempunyai model yang sama, hanya ukurannya saja yang berbeda. Tidak sulit sebenarnya memilih untuk Bulan, karena kesehariannya ia juga sering meminjam barang Bintang yang notabene-nya adalah laki-laki. Ya bisa dibilang selera Bulan ini netral.

"sepatu putihku masih bagus loh dirumah," Ucap Bulan malas, melihat Kiky yang sedang menanyakan ukuran yang Lebih kecil untuk Bulan.

Kiky menoleh, ia terkekeh melihat raut kesal dari Bulan. Ia paham, mungkin Bulan sudah mulai bosan karena sudah hampir 2 jam Lebih mereka berkeliling, dan dirinya baru mendapatkan satu barang.

"Yaudah buat gantinya, kamu kan sering nyolong sepatunya Bintang tuh," Ia ikut duduk disamping Bulan. Kiky mengangkat tangannya untuk merapikan sedikit rambut Bulan yang tertutupi oleh topi. "Lagian lan, kamu tu cewek, ya senenglah dikit diajak belanja gitu. Bunda aja kalo belanja bisa sampe berjam-jam seneng-seneng aja."

"Ya.. itukan bunda, bukan aku." Ucapnya semakin kesal.

"Yuadah aku bayar ini dulu, abis itu kita makan." Ucap Kiky lalu pergi menuju kasir untuk membayar belanjaan mereka.

"Jadi, kita makan apa? " Tanya Kiky setelah keluar dari salah satu toko di pusat perbelanjaan itu.

"Iga? "

"Iga? Tumben banget kamu mau makan iga. Biasanya tiap aku suruh cobain, kamu nolak. " Tanya Kiky bingung. Karena Iga merupakan makanan kesukaannya, namun sebaliknya Bulan tidak terlalu suka dengan makanan itu.

"Pengen aja, kamu juga pasti mau kan? "

"Hum... Okeh, makan iga. "

Mereka berdua akhirnya memilih untuk makan di salah satu restoran yang cukup sering Kiky kunjungi.

"Ada lagi yg mau di pesan kak? "

"Aku Iga aja, kamu mau apa juga sayang? " Tanya Kiky sengaja memanggil Bulan dengan sebutan 'sayang' karena ia sedikit risih dengan pelayanan restoran yang ya mungkin menaruh perhatian lebih padanya.

"Huh? Aku? Kayaknya-" Ucapan Bulan terhenti ketika mendengar bunyi ponselnya yang berada di atas meja. "Itu aja" Lanjutnya singkat, kemudian menerima panggilan dr ponselnya itu.

"Halo? " Kiky melihat Ekspresi wajah Bulan yang berubah, menaikkan alisnya seolah berkata 'kenapa? '

"Aku kesana sekarang. "

***

Sementara di tempat lain, kini seorang laki-laki sedang menunggu dengan gelisah kabar dari seseorang yang sedang berada di ruangan ICU rumah sakit. Ia menundukkan kepalanya sambil sesekali menghela nafas panjang.

CERITA DARI LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang