28.MAS ANGKASA

109 5 4
                                    

Happy reading
🐈
___

"Satu tambah satu jadi?"

"Dua!!!"

"Aku tambah kamu jadi?"

"KITA!!!"

"Betuulll!!!!"

Kedua kakak adik itu langsung ber tos ria sambil tertawa terbahak-bahak. Siapa lagi, jika bukan Bulan dan Surya. Bak seorang guru, Bulan mengajarkan adiknya yang masih polos ini beberapa gombalan yang dicarinya di internet. Hal itu Bulan lakukan bukan semena-mena karena kemaunanya sendiri. Dia hanya prihatin kepada adiknya ini, yang kabarnya ditolak oleh caca, teman sekelasnya.

"kata caca, Uya kulang pede Ulan. Ajalin Uya jadi olang pede"

Begitu kira-kira keluhan sang murid kepada gurunya itu.

"Inget kata Ulan! Cowo itu kalo jalan. Harus maco!! Nggak boleh nunduk! Apalgi letoy-letoy!" Ucap Bulan semangat seperti seorang demonstran yang sedang berorasi.

Surya sebagai murid yang patuh tentu langsung mengangguk semangat, ya walaupun dia sebenarnya tidak sepenuhnya mengerti apa yang dikatakan oleh kakaknya itu. Baginya apa yang dikatan Bulan itu selalu benar.

"Besok kalo sam tu si caca caca masih nggak mau ngobrol sama Uya. Keluarin jurus rahasia yang udah Ulan ajarin, nant-"

Ucapan Bulan terpotong oleh dering telponnya. Ck, ganggu orang aja, Ucapnya namun tak urung mengecek telponya itu. Matanya langsung melotot sambil mulutnya menganga lebar melihat nama sang penelpon. Tanpa basa-basi, Bulan langsung mengangkat panggilan itu.

"MAS ANGKASAAA!!!" Teriaknya pada layar yang menampilkan lelaki dewasa tampan di seberang sana.

Mendengar nama itu, Surya pun ikut bangkit dan berdiri di samping Bulan sambil tersenyum lebar.

"AKASAAAA!!!" Teriak Surya menyapa sang kakak, memang Surya belum terlalu fasih menyebutkan nama kakaknya yang satu itu.

"Halo Boy!! Halo Girl!!!" Sahut Angkasa di seberang telpon sambil melambaikan tangannya. "Kalian apa kabar sayang.. "

"Baik, Mas. Kok lama banget nggak nelpon. Bulan kan kanget. Ya nggak Ya?"

"Uya, kangen Mas!!"

"Uya kangen Mas, atau kangen mainannya?" Tanya Angkasa selidik. Dan Surya hanya bisa tersenyum menunjukkan deratan giginya. "Gimana sekolah kalian? "

"Seluuuu teman Uya tantik-tantik!!" Jawab Surya semangat yang membuat Bulan langsung menoleh ke arahnya. Salah situasi nih.

"Bulannn.."

Bulan langsung menoleh mendengar panggilan dari Angkasa. Ia menunjukkan senyum terbaiknya pada komandannya itu "Iya, mas Angkasaaa"

"Kerjaan kamu pasti tuh," Selidik Angkkasa.

"Ih, nggak kok, itu bang Awan yang ajarin!! Ya, kasi tau Ya," Bulan menyikut lengan surya memberikannya kode yang langsung dianggukkan oleh Surya.

Angkasa hanya terkekeh di sebarang sana, lihatlah duo perusuh di keluarganya ini terlihat sangat kompak dan lucu. Bagaimana Angkasa tidak rindu akan rumah jika begini caranya. Bekerja jauh dari mereka membuatnya tidak bisa meluangkan waktu yang banyak pada adik-adiknya. Jadilah setiap momen menjadi momen yang berharga baginya.

Selain buku catatan langit Bulan yang menjadi pelepas rindu. Awan dan Bintang juga sering mengiriminya video atau foto lucu atau sekedar foto kebersamaan mereka pada Angkasa. Setidaknya Angkasa jadi tau, bagaimana perkembangan adik-adik yang sekarang menjadi tanggung jawabnya itu, walaupun dari jauh.

CERITA DARI LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang