👀👀
Seperti yang dikatakan kemarin, hari ini mereka berjalan-jalan menyusuri kebun teh sambil berfoto-foto ria. Hamparan perkebunan the yang luas menyejukkan pandangan dan pikiran. Rini dan Indah sudah sedari tadi berlari lari membuat video lah, foto lah untuk nanti di upload ke media sosial mereka, dengan Kiky Uus dan Adam menjadi juru kamera dan pembantu mereka.
Angkasa dan Bintang memilih untuk duduk disebuah dipan yang ada di sana, mengobrol sambil menyeruput the hangat. Dan Bulan gadis itu berada di salah satu dataran dari perkebunan teh yang tinggi untuk melukis.
Ia menolak ajakan Rini dan Indah untuk berfoto-foto dan memilih untuk melukis hamparan kebun the dengan teman-temannya yang ada di sana. Bulan memoleskan kuas dengan lihai sambil sesekali menengok dan tersenyum melihat ke arah Kiky yang sedang diperbudak oleh dua sahabatnya itu.
Lalu pandangannya tertuju pada Bintang yang berjalan mengikuti Indah dari belakang. Entah kedua manusia itu mau kemana, yang Bulan harap, nanti akan ada berita bahagia dari mereka.
"Waahhh.." Ucap Inda takjup dengan pemandangan yang ada di depannya. Kini Indah berada di puncak bukit yang bisa memperlihatkan hamparan kebun teh dengan lebih jelas dan luas, ditambah kabut menambah kesan Indah dari tempat yang ia pijaki sekarang ini.
"Indah bangett"
"kayak yang liat,"
Indah langsung menoleh ke arah suara, "Bintang, kamu ngikutin aku?"
"Pede lo, ini tempat umum kalo lo lupa" Ucap Bulan lalu ikut berdiri di samping Indah.
Sedangkan Indah hanya mencebikkan mulutnya kesal karena Bintang. Sikap kulkasnya Bintang kayaknya balik lagi deh.
"Lo tau apa yang lebih Indah daripada ini?" Tanya Bintang
"Hmm.. pantai?"
"No"
"Trus apa?"
"Lo," Ucap Bintang sambil menatap Indah dengan lekat. "Nama lo kan Indah," lanjutnya.
Indah yang sedari tadi ditatap oleh Bintang hanya bisa diam mematung. Entah bingung dengan perkataan Bintang yang sedang menggodanya atau hanya sekedar mengajakknya bercanda. Jadi sekarang Indah harus baper atau tertawa??.
"Nggak usah bengong juga kali," Bintang mendorong dahi Indah dengan telunjuknya. "Ntar kemasukan setan lo "
Indah segera menggelengkan kepalanya cepet, "Aku nggak ngelamun kok,"
"Trus tadi ngapain diem,"
"Mikir,"
"Mikir? "
Indah mengangguk, "Iya, yang tadi kamu bilang itu lagi godain aku atau cuma becanda sama nama aku aja," jawabnya polos. Dan berhasil membuat Bintang tertawa dengan jawabannya yang kelewat jujur itu.
"Hahaha, begok banget sih," Ucap Bintang mengacak rambut Indah sebentar kemudian kembali menggosokkan telapak tangannya karena dingin.
Indah yang melihat itu sedikit merasa khawatir karena Bintang memang terlihat sedang kedinginan, apalagi lelaki itu tidak menggunakan sarung tangan dan jaket tebal seperti dirinya hanya menggunakan Hoddie.
"Kamu kedinginan? Tanya Indah malu-malu Mau pake jaket aku nggak? "
"Nggak usah lo pake aja," Jawab Bintang.
"Aku pake baju berlapis kok,"
"Gue punya cara lain yang lebih ampuh bikin orang anget," Ucap Bintang, kemduian ia berjalan menuju ke belakang Indah dan,
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DARI LANGIT
Novela JuvenilBulan Putri Galaksi, adalah seorang gadis biasa dengan kemampuan spesialnya yang selalu ia anggap sebagai anugerah tuhan namun menjadi aib di mata orang lain. setelah 3 tahun terkurung oleh masalalu akhirnya ia kembali menghirup Udara bebas, tentu...