©®
Setelah pembagian kamar dan pembagian tugas untuk pesta kecil-kecilan malam ini, semua berkumpul di dekat kolam renang sambil membakar daging dan beberapa bahan yang dibeli Rini kemarin.
"Lu awas aja ya gosong lagi,"
"Nggak, serahin ke gue, daripada dibakar sama Uus, nggak bakalan sampe piring nih daging." Balas Adam.
"Gue denger anjing!!!" Uus melempar sendok ke arah Adam, namun malah mengenai kepala Bulan.
PLAK!
Bulan langsung memejamkan matanya sambil mengusap kepalanya yang terkena lemparan tadi untuk meredakan emosinya. Ia, menghela nafas panjang lalu menatap Uus dengan tatapan membunuh. Ia berjalan menghampiri Uus dengan spaltula masih berada di genggamannya.
"Us," Panggil Bulan dengan nada horor.
"Iya Bulan," Jawab Uus sambil nyengir.
"Ini apa?" Bulan mengangkat spatula.
"Spatula Lan,"
"Gunanya buat?"
"Masak,"
"Ckckckck, no," Ucap Bulan sambil menggelengkan kepalanya. "Buat nimpuk LO!! "
PLAK!! PLAK!!
Dan pada akhirnya spatula itu berulang kali mendarat manis di bokong Uus.
"Ampun Lan, sumpah nggak sengaja,"
"Sini nggak lo!!"
"BULAN ITU SPATULA JANGAN DIKOTORINN!!!" teriakk Rini
Mereka berdua saling mengejar mengelilingi kolam renang sambil saling memaki satu sama lain yang membuat orang-orang yang ada di sana tertawa melihat tingkah mereka. Termasuk Indah yang kini sedang membuat minuman dengan lemon.
"Biar gue yang potong, "
Indah menoleh ke arah suara, "Eh, nggak apa-apa aku aja Bi, "
"Siniin nggak usah bantah." Bintang mengambil pisau dan lemon yang tadi di pegang Indah dan sedikit menggeser tubuhnya agar mendekat.
Indah hanya diam bingung harus berbuat apa "Trus aku ngapain,?" Tanyanya polos.
"diem aja sana, liatin gue, "
Dahi Indah berkerut mendengar perkataan Bintang. Lihatlah lelaki di sampingnya ini, mengapa sikapnya tiba-tiba berubah, dan dimana sikapnya yang seperti kulkas berjalan itu?.
"Nggak usah bengong liatin gue,"
Indah tersadarkan diri dari lamunan tadi dan langsung memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Mungkin sekarang wajahnya sudah mirip seperti kepiting rebus saking merahnya, ia sangat malu karena terciduk sedang mengamati Bintang.
Sedangkan Bintang hanya terkekeh kecil melihat Indah yang malu-malu itu. Setelah itu ia melanjutkan kegiatannya memotong lemon.
Setelah semuanya siap, mereka berkumpul di bangku yang berada di pinggir kolam untuk makan. Para lelaki sudah memposisikan diri mereka dari tadi, Bintang yang duduk berdekatan dengan Indah, Kiky dengan Bulan tentunya, dan Adam dan Uus yang berada di dekat tumpukkan daging di depan mereka.
"Sebelum memulai makan malamnya, saya mau ngucapin makasih buat kalian yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi liburan bersama. Terimakasih juga sudah menjadi teman yang baik untuk adik saja." Angkasa menatap Bulan dan Bintang secara bersamaan. "Kalo gitu, daripada ceramah lama-lama, kasian juga itu dua temen kalian yang kelaparan, kita mulaikan saja makannya. Doa masing-masing ya, "
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DARI LANGIT
Teen FictionBulan Putri Galaksi, adalah seorang gadis biasa dengan kemampuan spesialnya yang selalu ia anggap sebagai anugerah tuhan namun menjadi aib di mata orang lain. setelah 3 tahun terkurung oleh masalalu akhirnya ia kembali menghirup Udara bebas, tentu...