Happy reading
🐈"Abang, Uya mau yang itu" Surya menunjuk-nunjuk etalase yang berisikan coklat dan permen.
"nggak, Uya nggak boleh makan permen lagi, itu gigi aja belum tumbuh bener. Big NO!" Ucap Bintang Tegas.
Surya memanyunkan mulutnya kesal "IH!!" Surya melepas genggaman tangan Bintang "Uya mau sama Ulan aja ah, nggak mau sama Tang!!"
Bintang menghela nafas panjang. Adiknya yang satu ini memang lucu, namun di satu sisi juga sangat menyebalkan. Apalagi belakangan ini dia sering bermain dengan Bulan, dan ketiga temannya. Sudah dipastikan otak Surya tidak senormal anak-anak pada umumnya.
Kini mereka sedang ada di salah satu pusat perbelanjaan di daerah Jakarta. Sebenarnya memang ada Bulan dan Rini tadi bersama mereka, namun kedua gadis itu tadi pergi entah kemana katanya sih urusan cewek. Alhasil Bintang harus sabar-sabar menuruti kemauan Surya yang menyebalkan ini.
"Mending kita beli minum di sana aja yuk,"Bintang menyeret lengan Surya ke salah satu restoran makan.
Mereka berdua duduk di salah satu meja yang kosong. Surya masih menekuk wajahnya kesal karena keinginannya yang selalu ditolak oleh Bintang. Coba saja tadi ada Bulan pasti Bulan akan membelanya dan membuat Bintang mengalah.
Setelah selesai memesan beberapa makanan dan minuman Bintang berdiri dari tempat duduknya "Uya diem sini dulu, Abang mau ke toilet di sana bentar, okeh." Dan Surya hanya mengangguk-angguk saja.
Bocah itu melihat-lihat ke sekitar, lalu tak sengaja melihat sesuatu yang membuatnya tertarik. Surya melihat robot-robot yang di dalamnya ada orangnya (tau lah). Ia bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri robot-robot yang berada di dekat pintu masuk restoran itu.
Bintang yang keluar dari toilet kaget karena tidak menemukan Surya di mejanya. Ia langsung mencari bocah itu ke beberapa tempat di dalam restoran, lalu beralih ke luar restoran. Bintang mengacak rambutnya kasar, bingung kemana harus mencari adiknya kemana lagi. Lalu ia melihat di dekat tempat duduk ada seorang gadis yang duduk bersama anak laki-laki. Bintang mendekati mereka. Dan benar saja. Itu surya.
"YA!" Bintang memanggil Surya sedikit keras.
Surya dan gadis itu menoleh ke arah Bintang. Melihat kedatangan Bintang, Surya langsung bangkit dan menghampirinya. Gadis itu menoleh dan ikut terkaget.
"Bi-Bintang??"
"Loo,, eh Indah? Kan?" Bintang sedikit menerka-nerka.
Mendengar Bintang mengingat namanya, Indah mengangguk semangat dan langsung bangkit menghampiri. "Kamu ngapain di sini?" tanya Indah.
Bintang melirik Surya sebagai jawaban. "dia adik kamu Bi?" tanya Indah. Bintang hanya mengangguk.
"Abang tadi kakak ini beliin Uya es klim"
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DARI LANGIT
TienerfictieBulan Putri Galaksi, adalah seorang gadis biasa dengan kemampuan spesialnya yang selalu ia anggap sebagai anugerah tuhan namun menjadi aib di mata orang lain. setelah 3 tahun terkurung oleh masalalu akhirnya ia kembali menghirup Udara bebas, tentu...