1. Prolog

6.2K 100 6
                                    

Seorang laki-laki berbadan besar, berkulit putih dan berparas tampan yang memakai seragam putih abu-abunya itu tengah mengendarai motor nya secara ugal-ugalan. Ia tak perduli umpatan pengendara lain, matanya menatap lurus ke depan dengan raut wajah tanpa ekspresi.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, lebih tepatnya setelah libur panjang. laki-laki itu yang dulunya anak kelas sepuluh kini naik ke kelas sebelas, dan hari ini pasti akan ada banyak junior baru. Bisa ia tebak hari ini ada apel.

Jam sudah menunjukan pukul delapan siang, dan dia baru berangkat sekolah. Setelah sampai di sekolahnya laki-laki itu memarkirkan motor di markas nya, markas dekat sekolah atau sebuah istilah untuk tempat yang biasa ia dan teman-teman nya gunakan sebagai tempat berkumpul.

Laki-laki itu segera berlari menuju tembok belakang sekolah, ia tak membawa tas, hanya membawa 1 buku tulis yang ia taruh di saku celana abu-abu nya.

BRUKK

Pendaratan yang sempurna, dia memanjat tembok tinggi itu untuk menyelinap masuk ke dalam sekolah tanpa ketahuan guru ataupun osis.
  
    Namun naas, perkiraan nya salah. Ia yang sengaja memanjat tembok belakang sekolah demi tidak ketahuan guru maupun osis nyatanya tetap saja ketahuan, sungguh sial.

“HEYY SIAPA DISANA!” teriak salah satu guru.

“Akhh, sial.” umpatnya lalu segera berlari untuk bersembunyi.

“DERREN JANGAN LARI KAMU!” teriak guru itu memanggil nama cowok yang kini sedang berlari.

Guru laki-laki itu mengejar Derren “RAJA DERREN ALFAHRI, SINI KAMU, ANAK BRANDAL!”

“YANG PENTING GANTENG!” sahut Derren yang masih sempat-sempatnya membalas perkataan guru itu, setelahnya Derren berbalik lalu kembali berlari.

    Mata Derren menatap satu tempat, UKS. Ya! Mungkin hanya itu pilihan Derren saat ini, ia segera berlari menuju UKS dan masuk untuk bersembunyi disana, tak lupa ia menutup pintunya.

BRAK

Derren ngos-ngosan setelah ia berhasil lolos dari guru itu untuk saat ini, ia mengatur nafas nya yang tersengal-sengal sebab berlari tadi.

“Ngapa juga gua mabok semalem, jadi telat gue. Sialan!” umpatnya lagi.

Derren mengintip di jendela UKS, di lapangan masih dalam keadaan apel. Dia melihat teman-teman nya berdiri di barisan paling depan, pasti karna atributnya tidak lengkap. Derren terkekeh kecil melihat itu.

Cklek

Pintu tiba-tiba terbuka membuat Derren terkejut karna mengira itu guru yang mengejarnya tadi, namun ternyata seorang perempuan dengan rambut sebahu nya yang masuk.

“Anjir, gua kira guru.” ucap Derren membuat perempuan berambut sebahu itu mengernyit bingung. Ada apa dengan laki-laki ini?

Baru saja menghela nafas lega, Derren kembali dibuat panik kala melihat guru laki-laki yang mengejarnya tadi menuju ke arah UKS. ia segera bersembunyi di bawah ranjang UKS untuk menghindari guru itu lagi. Sedangkan perempuan dengan rambut sebahu itu jadi semakin bingung dengan tingkah laki-laki yang baru ia temuinya ini.

“Hei nak, kamu liat cowok yang berlari disini? atau siswa yang telat mungkin?” tanya salah seorang Guru laki-laki yang sedari tadi mengincar Derren itu membuat gadis berambut sebahu yang ditanya jadi menoleh pada Derren.

Ia melirik bawah brangkar dan melihat Derren yang menempelkan telunjuk nya pada bibir, mengisyaratkan gadis itu agar diam.

   Namun tidak sesuai harapan, Derren yang menyuruhnya diam justru tidak di hiraukan dan dia lebih memilih mengatakan hal yang jujur pada sang guru.

DERREN'S STORY {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang