12. Savage

1.2K 39 0
                                    


Sudah empat hari berlalu, hubungan Sifa dan Derren sudah semakin dekat. Ya meskipun mereka sering bertengkar karna hal sepeleh seperti Sifa yang dekat dengan laki-laki lain atau masih chat-an dengan Mars. Tapi bukankah itu adalah hal yang wajar? Pertengkaran kecil seperti itu pasti selalu ada di setiap hubungan.

Beberapa hari saja bersama Derren membuat Sifa mulai sedikit tau tentang Derren. Derren itu sangat pencemburu dan possesif ternyata yang membuat Sifa kesal tapi juga senang.

Serta ada kabar baik hari ini jika Chila sudah mulai masuk ke sekolah lagi setelah menginap di rumah sakit selama 5 hari. Luka nya belum sembuh tapi sudah lebih baik dan tinggal tahap pemulihan saja.

Kini Derren dkk baru saja datang dan memarkirkan motor nya di parkiran sekolah dengan Chila di boncengan Rizal dan Sifa di boncengan Derren.

“Kamu kenapa nggak pernah bawa tas?” tanya Sifa pada Derren.

“Kalo satu buku aja cukup kenapa repot bawa tas.” jawab Derren dengan menunjukan satu buku tulis yang ia kantongi. Sifa pun menggelengkan kepalanya tak habis fikir.

Beralih dari hubungan kedua sejoli itu, di sisi lain ada Rizal yang masih menghawatirkan gadisnya, tadi Rizal sudah sempat berdebat hanya karna tidak memperbolehkan Chila masuk sekolah terlebih dahulu. Namun apalah daya jika Chila jauh lebih keras kepala dari yang ia pikir membuat Rizal mau tak mau akhirnya mengizinkan Chila untuk masuk sekolah hari ini.

“Bisa kan? Hati-hati, jangan buat ulah dulu nanti, jangan banyak aktifitas, jangan cape-cape dulu, kalo ada yang sakit bilang, jangan-”

“Iyaa ijang bawellll, gue udah tau jangan di ulang-ulang, ini ketiga kali nya lo ngomong gitu.” ucap Chila jengah.

“Makanya jangan bandel.” sahut Febri.

“Diem jabrik!” balas Chila sinis.

“Udah ah, gue mau sama Sifa aja, ayo nyet, kita ke kelas aja.” ajak Chila dengan menghampiri Sifa dan menggandeng tangannya.

Sedangkan Derren yang melihat itu hendak mencegahnya namun Chila lebih dulu memberi instruksi untuk Derren, “Diem, lo udah puas sama Monyet selama gue sakit, sekarang gantian.” ucap Chila lalu menarik tangan Sifa untuk membawanya pergi.

Kelima laki-laki itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Chila itu.

••***••

Chila dan Sifa asik berjalan di koridor sekolah dengan bercanda, ghibah dan kadang berbicara tentang 1821, namun saat sedang asik mengobrol tiba-tiba ada yang menghentikan langkah mereka membuat keduanya menatap tiga orang di depan nya itu dengan tatapan bertanya.

Sifa menatap malas tiga perempuan di depan nya, ternyata yang mencegatnya adalah Siska Dkk dengan gaya petantang-petenteng nya yang sok itu.

Sok gaya banget nih cewe.” batin Chila.

“Gue perhatiin makin deket aja lo sama Derren, berani juga lo sama gue.” kata Siska dengan bersidekap dada.

Siswa dan siswi lain mulai berkumpul melihat itu seolah akan ada pertunjukan seru yang tidak boleh mereka lewatkan hingga sekeliling koridor mulai rame dengan beberapa anak mulai berbisik bisik.

“Wahh si Siska cabe mau buat ulah lagi tuh.”

“Wehh kenapa tuh?”

“Ada yang mau ribut wey

“Palingan gegara inti ANOD lagi.”

“Iya, kan siska paling anti.”

DERREN'S STORY {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang