"Huft....cape." keluh Chila dengan duduk di pinggir lapangan.Kelas sepuluh IPS 3 yang tak lain adalah kelas Chila dan Sifa sedang ada pelajaran olahraga siang ini. Mereka baru saja selesai berlari 3 kali mengelilingi lapangan atas perintah guru olahraga yang mengajar mereka.
Sifa duduk di samping Chila, "Cape banget gue." Sifa ikut mengeluh.
"Huhh iyaa, tapi mending olahraga si, daripada pelajaran kaya biasa, otak gua mumet soalnya."
"Iyaa, mana ngasih tugas banyak bet."
"Kaya lo ngerjain tugas aja nyet!" ledek Chila.
"Ya kan lo panutan gue, gue nunggu lo dapet contekan, baru gue ngerjain tugas." Sifa menyengir sedangkan Chila memutar bola mata nya malas.
"Kok gue beberapa hari ini kaga liat si cabe-cabean yak?" celetuk Chila.
"Cabe-cabean saha?"
"Si Siska and the geng."
"Yaudah lah, orang lagi adem ayem gini gada dia, lo malah nyari ribut."
"Hidup tanpa ribut, seperti ambulan tanpa wiu wiu." ucap Chila lalu mereka berdua tertawa.
"Udah ah, gerah, gue mau ganti baju dulu." Chila berdiri dari duduknya.
"gue mau ke kamar mandi dulu weh..." ucap Sifa ikut berdiri.
"Ya udah ayo." ajak Chila.
Mereka berdua pun berjalan menuju kamar mandi, tak lupa dengan mulut penuh dosa itu yang komat kamit sedang me review entah guru, siswa siswi lain, atau sampai bahkan tukang kebun sekalipun.
Hingga saat sampai di kamar mandi putri. Keduanya langsung masuk ke kamar mandi, Chila menunggu di depan wastafel sembari cuci tangan dan berkaca sedangkan Sifa masuk ke dalam bilik toilet.
"AAAAAA!"
Chila langsung membuka pintu dengan kasar saat mendengar teriakan Sifa. dan saat itu juga Chila langsung melihat Sifa meringkuk di pojok kamar mandi dengan menutup wajahnya, tubuhnya gemetar ketakutan.
"Eh nyet! Lo kenapa?" tanya Chila panik.
"PERGII, PERGIIII, JANGAN APA APAIN GUE." teriak Sifa histeris.
"HEH ANJING LO PIKIR GUE BELOK? GUA MASIH SUKA BATANG COK, MANA ADA GUE MAU NGAPA-NGAPAIN LO!" sentak Chila tak terima.
"PERGIIIII, JANGAN SENTUHH GUEE, PERGIII"! teriak Sifa lagi.
"Lah? Ni anak kesurupan apa bagimana? Lagi kena cacar kulit kali ya makanya gamau gua sentuh?" monolog Chila.
"PERGIIII JANGAN APA APAIN GUE, PERGII HIKS!" isak Sifa menangis.
"LOH ANJING NYET! KOK NANGIS?" kaget Chila kelabakan.
"NYET GUE KAGA APA-APAIN LO ANJING, LAGIAN GUE MAU PERKOSA LO PAKE APAAN SAT!" ucap Chila cepat tanpa jeda karna terlalu panik.
"Pergiiiii hikss, jangan apa-apain gue, gue gamauu hiks!" isak Sifa.
"LO LAMA-LAMA GUA SODOK PAKE GAGANG PEL YA LO NYET, GUA KAGA NGAPA-NGAPAIN ANJING!" Chila kesal sendiri.
"PERGIIII, JANGAN APA-APAIN GUE!"
"Stres ni anak." ucap Chila, ia segera mengambil ponsel nya lalu menelpon Derren
"Halo kenapa sih lo?"
"Baru ngangkat telpon udah sewot aja si bangsat. nih cewe lo kesurupan, cepet kesini, gue di kamar mandi cewe." ucap Chila.
"PERGIIIII JANGAN SENTUHH GUE, PERGIII!"
"Nohh cewe lo kesurupan setan kamar mandi, cepet sini, gue di suruh pergi mulu." kesal Chila.

KAMU SEDANG MEMBACA
DERREN'S STORY {END}
Romancehanya sebuah kisah cinta sederhana anak remaja di masa putih abu-abunya. Ini adalah kisah ke bucinan seorang Leader gengster pada gadis biasa, gadis miskin yang hanya hidup dengan ayah tirinya. Seorang Leader gengster yang sangat mencintai ga...