16. Princess

1K 37 1
                                    

Sekolah SMA ELANG sudah ramai di jam ini karna hanya tinggal 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi menandakan jika jam pelajaran akan di mulai.

Febri dan Vino berjalan di koridor sekolah, mereka datang tanpa Rizal, Andika, dan Derren. Entahlah, tumben sekali. Atau memang hanya kebetulan mereka datang berdua?

"Venus gimana Pin?" tanya Febri tanpa menoleh, sedangkan Vino selalu terlihat santai, ia berjalan sembari melirik sekitarnya untuk memperhatikan suasana sekolah juga siswa-siswinya.

"Baik," jawab Vino.

"Bukan kabar nya tolol! maksud gue gimana mereka, masih berulah engga?" tanya Febri menjelaskan.

"Tanya Leo, dia bagian keamanan. gue cuma otak ANOD," jawab Vino membuat Febri diam. Benar juga, tapi kan siapa tau Vino mengetahui tentang Venus karna dia sumber informasi. Namun.... Ah sudahlah.

Saat sedang asik berjalan, tiba-tiba saja ada yang melempar Febri dengan sepatu hingga mengenai kepalanya, Febri langsung menoleh dengan tatapannya yang dingin, dia menunduk mengambil sepatu itu, sepatu perempuan.

Kurang ajar sekali dia, berani-beraninya melempar Febri dengan sepatu. Perempuan pula.

"SIAPA YANG NGELEMPAR?" bentak Febri marah.

"GUE!" seorang perempuan kuncir kuda dengan topi di kepalanya menghampiri Febri dengan berani. Febri menaikan sebelah alis nya, apa gadis itu menantangnya?

"Apa maksud lo?" tanya Febri dingin.

"ELO YANG APA-APAAN, LO GA LIAT LANTAI NYA GUE PEL? SEENAK JIDAT LO LEWATIN GITU AJA, ITU LANTAI BELOM KERING BUTA MATA LO!" bentak perempuan itu marah membuat Febri tertegun, berani sekali dia, biasanya kaum hawa akan memuja nya dan takut kepadanya, tapi perempuan ini?Apa dia tidak tertarik kepada Febri sedikitpun? Kenapa dia begitu berani melawan nya?

"Gue gatau." balas Febri acuh lalu berbalik hendak pergi, namun perempuan itu justru menendang kaki Febri sampai membuat Febri hampir saja terjatuh.

"ENAK LO NGOMONG YA, giwi gitiwi, BUKAN NYA MINTA MAAF MALAH NYELONONG PERGI, COWO BUKAN LO?!" tantang cewe itu membuat Febri menatapnya tajam "GADA TANGGUNG JAWABNYA BANGET!"

"Lo yang minta maaf ke gue, lo ngelempar sepatu ke kepala gue!" suruh Febri dingin.

"Gue ngelempar sepatu juga karna lo." balas perempuan itu bersidekap dada dan menatap Febri angkuh.

"Minta maaf aja, biar ga panjang," ucap Vino melerai.

"Ogah, ni cewek udah kurang ajar." balas Febri, harga dirinya sebagai lelaki tergores saat ada perempuan yang berani melemparinya sepatu dan membentaknya seperti tadi, apalagi dia juga menantang serta menendang kaki Febri. Tidak bisakah ia berbicara baik-baik? Tanpa harus melempar sepatu apalagi sampai membentaknya.

"MINTA MAAF!" bentak Febri akhirnya.

"Minti miif," cibir perempuan itu menye-menye seolah tidak gentar sama sekali dengan bentakan Febri. Febri benar benar di buat gondok dengan perempuan satu ini, tidak ada takut-takutnya.

"LO YANG MINTA MAAF, LIAT NIH LANTAI KOTOR LAGI, PEL SEKARANG!" suruh cewek itu.

"Siapa lo nyuruh-nyuruh gue?" Febri menaik kan satu alis nya tak acuh.

DERREN'S STORY {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang