38. Two Choices

854 36 5
                                    

"Manja nya cewe emang lucu tapi manjanya cowo bukan maen.
Makan jadi mam
Tidur jadi bobo
Sayang jadi Tayang
Cium jadi Tium
Kangen jadi Tangen
Sebenarnya mereka ini manja atau tidak bisa berbahasa indonesia yang baik dan benar?"

••***••

Akhirnya hari ini Derren pulang ke rumah setelah dua hari ia di rawat di rumah sakit.

"Bentar Alfahri, ini aku mau beresin baju kamu." Sifa mengelus rambut Derren dengan sabar.

Sedari dua hari lalu Derren sangat rewel padanya, sangat-sangat manja. Mungkin karna sakit. Bundanya bilang Derren kalau sedang sakit akan sangat manja seperti anak kecil. Dan sepertinya perkataan Bundanya terbukti benar.

"Aaaaaa Bybyyyy masih mau peyukkk!" rengek Derren dengan menunjukan puppy eyes nya.

"Iya nanti lagi ya, ini mau beresin baju kamu dulu, katanya mau pulang."

"Iishh, biarin di beresin sama Bibi, Bybyy diem aja peyuk aku."

Posisi Derren saat ini tengah duduk di ranjang dengan memeluk Sifa dan wajahnya yang di tenggelamkan di perut Sifa, sedangkan Sifa berdiri di depan ranjang sambil mengelus rambut Derren.

"Ya udah makan dulu ya?"

"Nanti aja, belum laper, nanti mau mam di rumah aja." balas Derren sembari mendongak pada Sifa.

Jari-jari Sifa bergerak menyisir rambut Derren dengan lembut dan usapan itu sangat dinikmati oleh Derren. Pasangan ini memang aneh, terkadang Sifa yang manja, terkadang juga Derren yang manja.

"Bybyy semalem aku nda bisa bobo tau." Adu Derren dengan memanyunkan bibir nya.

"Iyakah? Kenapa gabisa tidur?"

"Nda tau. nda bisa ajaa, jadinya sekarang ngantuk deh, mau bobo nanti yaaa, tapi mau di temenin sama Byby." jawab Derren seperti bocah lima tahun.

"Iyaa nanti di temenin tidur, tapi harus makan dulu baru tidur, ya." Derren menurut dengan mengangguki ucapan Sifa.

"ASSALAMU ALAIKUM."

Derren langsung melepas pelukan nya dan merubah mimik wajahnya menjadi datar saat beberapa anggota dan anak inti ANOD memasuki ruangan nya.

"Hai boss, udah sembuh lo boss?" tanya Andre.

Masih ingat dengan Andre yang membuat Sifa menangis saat di markas? Hari ini dia datang juga untuk menjenguk Derren.

"Ya." jawab Derren singkat. Tak lagi manja seperti saat hanya ada Bi Rani, Bibi Rani menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak majikan nya itu, Bi Rani adalah Art di rumah Derren.

Dan Bi Rani adalah saksi mata kelakuan Derren sejak kecil sampai sebesar sekarang. anak majikan nya itu memang anak yang manja, tapi hanya untuk orang-orang tertentu. mungkin hanya kepada bunda nya dan Sifa, yang lain nya Derren akan bersikap datar, dingin, cool, sangar, dan blangsak.

"Gimana tusukan nya Der? Gue pikir lo mati." ucap Febri tanpa Filter membuat Derren mendelik.

"LO DOAIN GUE MATI?" tanya Derren tak terima.

"Enggak, cuma ngira aja." jawab Febri santai.

"Sialan." umpat Derren pelan

"Den ini baju nya udah di beresin, mau pulang sekarang?" tanya Bi Rani.

"Iya Bi, makasih ya Bi." jawab Derren sopan.

"Lah buset, kita baru aja dateng Bos." ucap Leo.

"Siapa suruh dateng pas mau pulang." jawab Derren acuh.

DERREN'S STORY {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang