Sinar matahari memasuki kamar apartemen Derren melalui celah-celah gorden membuat Derren mengerjabkan matanya karna terkena silau.
ia melenguh pelan lalu menoleh ke samping. orang yang pertama kali Derren lihat saat membuka mata adalah Sifa yang tidur dengan memeluk tubuhnya, Derren jadi tersenyum tipis lalu tangannya terangkat untuk mengelus rambut Sifa, "Sayang," panggilnya lembut membuat Sifa melenguh karna merasa terusik dari tidurnya.
"Hey, bangun, udah pagi, gamau sekolah hm?"
Perlahan Sifa membuka matanya namun ia masih enggan untuk melepas pelukan nya dari Derren. Mata Sifa mengerjab-ngerjab untuk menyesuaikan cahaya matahari yang menyinari wajahnya. Terlihat raut wajah Sifa yang masih linglung dan Derren terus mengusap rambutnya lembut.
"Good morning Sayang." ucap Derren.
Kepala Sifa mendongak untuk melihat wajah Derren namun tak lama karna ia kemudian kembali menyembunyikan wajahnya di dada Derren.
Kening Derren mengernyit saat melihat Sifa yang justru kembali tidur, "Gamau bangun? Gamau sekolah?" tanya Derren
"Hm, bentar lagi Al." gumam Sifa.
Derren akhirnya diam dengan mengelus kepala Sifa membuat Sifa sangat nyaman di pelukan Derren, badan Derren yang besar mampu mendekapnya dengan penuh hingga membuat Sifa selalu merasa hangat.
Posisi itu terjadi hingga satu jam lamanya, jam sudah menunjukkan pukul enam pagi yang artinya mereka harus segera bersiap berangkat sekolah jika tidak mau telatm
"Sayang, bangun, sekolah." Derren sedikit melerai pelukannya untuk mengelus pipi mulus Sifa.
"Sayang," panggil Derren lagi.
Karna Sifa tak kunjung bangun juga, akhirnya Derren menggigit pipi Sifa tak terlalu keras namun berhasil membangunkan Sifa dan membuat pipinya berbekas merah.
"Ishhh Al!" rengek Sifa dengan mengeratkan pelukan nya dan menyembunyikan wajahnya di dada Derren.
"Bangun Sayang," Derren beralih mengelus punggung nya.
"Ayo bangun! Kamu gamau sekolah? nanti telat loh." ucap Derren membuat Sifa terpaksa membuka mata dengan memanyunkan bibir nya kesal.
Sebenarnya Sifa bukan tipe orang yang susah di bangunkan atau kebo. Namun Sifa sedang merasa sangat nyaman di pelukan Derren membuatnya tak rela jika harus bangun dan melepas pelukan itu dari Derren.
"Kenapa manyun-manyun gitu?"
"Masih mau tidur....."
"Udah pagi Sayang, kamu cape banget ya emangnya? tubuhnya masih lemes? Kamu jangan sekolah dulu aja deh kalo gitu ya," ujar Derren tiba-tiba hawatir.
"Ishh engga, aku cuma seneng peluk kamu, tidur kaya tadi. nyaman." ucapnya Dengan menatap Derren membuat Derren tersenyum.
"Jadi istri aku dong biar bisa tidur sama aku tiap hari." goda Derren dengan mencubit pipi Sifa sembari tertawa ringan.
"Nikahin aku makanya!"
"Sekolah dulu Sayang, nikah nikah, emang nikah gampang apa,"
Bibir Sifa berubah cemberut membuat Derren gemas terhadap gadis satu itu.
"Udah ayo! Bangun!" ucap Derren.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERREN'S STORY {END}
Romancehanya sebuah kisah cinta sederhana anak remaja di masa putih abu-abunya. Ini adalah kisah ke bucinan seorang Leader gengster pada gadis biasa, gadis miskin yang hanya hidup dengan ayah tirinya. Seorang Leader gengster yang sangat mencintai ga...