17. Family Crazy

981 36 0
                                    

Chila dan Sifa berjalan di koridor sekolah dengan penuh tawa, mereka memang se receh itu. Bahkan hanya melihat gerobak siomay yang bertuliskan berjualan bakso saja mereka sudah tertawa.

“BISA LIAT NGGAK HAH, BUTA MATA LO?” teriakan itu berasal dari salah satu siswi yang mampu mengalihkan perhatian Chila dan Sifa, terlihat Siska dkk tengah membentak hingga menoyor kepala gadis yang bisa di bilang cupu itu. karna dia hanya diam dan tak berusaha membela dirinya sedikitpun.

Chila dan Sifa saling pandang, “Tuh curut nyari perkara lagi,” ucap Chila sudah jengah.

“Udahlah, biar aja,” jawab Sifa tak mau ikut campur.

“Noh liat, dia lagi bully orang lagi,” Chila menunjuk orang yang menunduk di hadapan Siska dkk.

“Samperin, kasian.” ujar nya lalu menghampiri gerombolan Siska dkk bertujuan menolong siswi yang di rundung tersebut.

••***••

“Kamu tau dimana kelas mu?” tanya Vino pada gadisnya setelah mereka sampai di parkiran sekolah.

“Tau,” jawabnya mengangguk antusias, ia sangat senang karna setelah sekian lama akhirnya kembali ke SMA ELANG lagi, Ia rindu rasanya dengan suasana sekolah disini. Fadhila kembali ke sekolah sebelum ia pindah ke amerika, ia kembali lagi sekolah disini, satu sekolah dengan Vino.

“Kelas berapa?” tanya Vino sambil menyelipkan anak rambut ke belakang telinga Fadhila dan membenarkan jepit rambutnya yang sedikit miring. Hari ini Fadhila berpenampilan rapih dengan rambut terurai dan jepit rambut berwarna putih di sisi kanan kepalanya.

“Sebelas ipa satu,” jawab nya yang membuat Vino tersenyum lalu mengangguk membenarkan.

“Ke kelas sendiri dulu ya, Andra ada urusan sebentar, nanti Andra susul,” ucap Vino lembut. Fadhila pun hanya menganggukinya.

“Yaudah gih,” suruh Vino, Fadhila tersenyum lalu berjalan mundur dengan melambaikan tangan nya. Vino membalas senyum tunangannya itu dengan memasuk kan tangan nya ke dalam saku celana abu-abu nya.

Setelah jarak antara keduanya cukup jauh, Fadhila berbalik badan dan langsung menuju dimana kelas nya berada. dia bersenandung ceria, dia rindu suasana sekolah nya ini, matanya terus melihat ke sekeliling karna sekolah nya sedikit ada perubahan, namun tetap sama.

Fadhila yang melihat sekeliling sekolah terlalu fokus hingga tak sengaja menabrak seseorang, seseorang itu membawa minuman jus berwarna merah dan tumpah mengenai sepatunya yang berwarna hitam.

“BISA LIAT NGGAK HAH, BUTA MATA LO?” bentak siswi itu, dia adalah Siska and the geng.

Fadhila langsung menunduk mengakui kesalahan nya, “Maaf ngga sengaja,” ucapnya.

“NGGAK SENGAJA APA HAH? GALIAT NIH ORANG SEGEDE GINI LO TABRAK, LIAT SEPATU MAHAL GUE JADI KOTOR!” marah Siska.

“WOYY ADA APANIH? SERU BET KEK NYA,” ujar Chila yang tiba-tiba datang menimbrung perdebatan itu.

“Gausah ikut campur lo!” sentak Siska sengit.

“Buset, sensi amat Mbak nya, ada apa ya? Santai dong, kalem-kalem aja.” ujar Chila dengan tampang yang menyebalkan bagi Siska.

Chila lalu menoleh pada Fadhila yang menunduk, ia menarik dagu Fadhila pelan, “Ngapain nunduk?” tanyanya dan Fadhila hanya diam. “Lo tunduk sama nih cucu fir'aun?” tanya Chila dengan mengangkat satu alisnya, namunFadhila tetap diam.

DERREN'S STORY {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang