"Gausah pake dasi gini dehh ca," kata Ronald pada Siska.
Hari ini adalah hari pertamanya sekolah di SMA ELANG. Ya! Ia pindah sekolah ke SMA ELANG, Bukan karna Siska yang menyuruhnya, tapi Ronald sendiri yang memintanya dengan alasan agar ia bisa menjaga Siska mengingat jika Siska sudah menjadi miliknya sekaligus tanggung jawabnya saat ini.
"Iihhh Gala, ini kan hari pertama kamu, jadi harus rajin." ucap Siska sembari merapikan dasi yang melingkar di leher Ronald.
Ronald memang tampan, apalagi jika aura bad boy nya keluar, namun jika berpakaian lengkap dan rapi seperti ini, Ronald merasa kalau ini bukan dirinya. Tapi demi Siska ia rela berpakaian sedemikian rupa.
"Perfect." puji Siska tersenyum senang.
"Eh bentar," siska mendekat lalu merapihkan rambut Ronald.
"Nahh gini kan ganteng." puji Siska.
Ronald melihat dirinya di cermin. baju di masukan, memakai dasi, sabuk, dan rambut rapi, ahh dirinya malah terlihat seperti bocah SD sekarang, tinggal memakai bedak putih saja di wajah.
"Nanti kamu harus minta maaf sama Derren ya, karna kamu sering berantem sama dia."
Ronald diam mendengar perkataan Siska yang itu. Setelahnya ia menghembuskan nafasnya pasrah, hanya demi Siska ia mau meminta maaf.
"Iyaa, aku juga udah keluar dari geng aku." kata Ronald membuat Siska terkejut.
"Loh kamu keluar?" tanya Siska. Ronald berbalik badan menghadap Siska dan mengangguk.
"Aku cuma nyuruh kamu ga berantem lagi Gala, bukan keluar."
"Aku tau, tapi dulu aku buat geng itu cuma mau menyaingi geng nya Derren sekaligus aku dendam sama dia karna kamu suka sama dia, aku jadi gasuka sama Derren. Tapi kamu udah jadi milik aku kan, ga ada gunanya lagi aku berantem sama Derren atau ganggu dia, toh dulu aku bangun geng itu juga cuma buat ganggu Derren." jelas Ronald.
"Terus geng kamu bubar sekarang?" tanya Siska.
"Engga, kemarin sih anak-anak yang lain sempet marah waktu aku mutusin untuk keluar dari Venus. tapi ya aku tetep keluar, dan aku denger katanya Bisma yang gantiin posisi aku sebagai Leader sekarang." jawab Ronald.
"Kamu gapapa keluar dari geng itu?" tanya Siska merasa tak enak.
"Gapapa Sayang, udah yuk, nanti telat." ajak Ronald lalu menggandeng tangan Siska.
"Eh bentar," Siska melepas gandengannya lalu menuju meja rias, ia menyisir rambutnya dan mengambil liptin namun saat hendak memakainya, liptin itu segera di rampas dari tangan nya.
"Gausah pake gituan Ica, aku gasuka." Ronald merampas liptin itu dari Siska lalu membuang nya ke jendela apartemen hingga jatuh ke bawah tak tau kemana.
"Iyaa maaf, aku udah kebiasaan pake itu Gala, bibir aku jadi pucet kalo gapake itu." ujar Siska.
"Ngga, kamu udah cantik, gausah aneh-aneh." larang Ronald.
Ronald tak mau Siska berdandan seperti dulu yang terlihat seperti wanita murahan, sejatinya Siska memang bukan perempuan seperti itu. Siska juga membeli seragam baru yang tidak ketat dan pendek seperti sebelum nya, Ronald juga melarangnya memakai rok pendek dan baju ketat seperti waktu itu jadi ia membeli seragam baru bersama Ronald sekalian Ronald daftar untuk sekolah di SMA ELANG kemarin.
"Ya udah ayo." ajak Siska lalu Ronald menggandeng tangannya dan keluar dari apartemen.
••***••
Chila memarkirkan motornya dengan Sifa di belakang nya, mereka berdua turun lalu sama-sama merapikan rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERREN'S STORY {END}
Romancehanya sebuah kisah cinta sederhana anak remaja di masa putih abu-abunya. Ini adalah kisah ke bucinan seorang Leader gengster pada gadis biasa, gadis miskin yang hanya hidup dengan ayah tirinya. Seorang Leader gengster yang sangat mencintai ga...