33. Clothes

950 38 1
                                    

"Sayang!" Derren terkejut saat Sifa tiba-tiba memeluknya dari belakang waktu ia sedang mengaduk susu di dapur untuk Sifa.

Sifa tertawa, kepalanya menelusup di ketiak Derren untuk melihat apa yang Derren lakukan, "Bentar Ay, aku susah ini Sayang."

Sifa langsung melerai pelukan nya dan berdiri di samping Derren namun posisinya berhadapan. Setelah selesai mengaduk susunya Derren pun meletakan sendoknya di wastafel.

Tiba-tiba saja Derren menggendong Sifa lalu ia dudukan di meja pantry, Sifa sempat terkejut dengan kelakuan Derren namun sedetik kemudian ia mengalungkan tangan nya pada leher Derren.

"Udah mandi?" tanya Derren dengan menatap Sifa yang hanya di beri anggukan olehnya.

Derren mencium bibir Sifa sekilas membuat Sifa tersenyum. Ia lalu memberikan segelas susu yang ia buat pada Sifa, "Nih minum." suruh Derren.

"Susu terus." keluh Sifa.

"Kamu mau aku kasih Amer?"

"Boleh, mana coba?"

Derren menyentil kening Sifa, "Gada, Gaboleh, udah minum susu nya, terus kita berangkat." ujar Derren membuat Sifa menurutinya. Sifa meminum susu nya hingga tinggal sedikit.

"Kamu kenapa kasih aku susu terus sih, di rumah kamu beliin susu. disini juga kemaren-kemaren ga ada susu, sekarang kok ada?" tanya Sifa bingung.

Derren mengambil gelas di tangan Sifa lalu meminum sisa susu nya sampai habis, setelah nya ia menaruh gelas itu di wastafel.

"Sengaja aku beli buat kamu." jawab Derren lalu melingkarkan tangannya di pinggang Sifa.

Sifa mengangguk, "Al kita kerumah dulu ya?" ucap Sifa dengan merapihkan rambut Derren.

"Ngapain?" tanya Derren.

"Aku mau ganti baju, kan katanya mau ke markas kamu, masa aku tetep pake baju ini." ujarnya.

"Emang kenapa? Ga ada yang salah sama baju kamu."

"Ish ya mau ganti baju aja."

"Di bawah, di samping gedung apart ini ada toko baju. kita kesana aja, gaperlu pulang, biar ga lama." ucap Derren.

"Tap-"

"Aku yang beliin Sayang, gausah tapi-tapian." potong Derren.

"Ishh!" kesal Sifa membuat Derren tertawa.

Derren mendekatkan wajahnya pada wajah Sifa membuat Sifa langsung diam, ia tau apa yang akan Derren lakukan setelah ini. Derren mencium bibir Sifa, awalnya hanya menempelkan nya saja, namun perlahan Derren melumat bibir Sifa.

Sifa memejamkan matanya begitu juga Derren, satu tangan Derren memegang tengkuk Sifa, dan satunya lagi berada di pinggangnya. Sedangkan tangan Sifa mengalung di leher Derren dengan satu tangannya meremas rambut Derren.

Semakin lama Derren semakin memperdalam ciuman nya, ia terus melumat bibir Sifa dengan Sifa yang perlahan ikut membalasnya.

"Emhh..." lenguh Sifa saat Derren mengulum bibir bawahnya.

Sampai dimana Sifa tak sengaja menggigit bibir Derren saat Derren meremas pinggang nya membuat pangutan keduanya langsung terlepas.

"Awss," ringis Derren. "Sakitt Sayang, jangan di gigit." ucap Derren membuat Sifa tertawa kecil.

"Maaff hahaha, aku ga sengaja." ucap Sifa tertawa.

Derren mengecup bibir Sifa sekilas lalu menurunkan Sifa dari meja pantry itu. "Ayo berangkat." ajak Derren di angguki Sifa.

DERREN'S STORY {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang