"Gue yang nidurin Syafa, bukan lo."
Rizal, Chila, dan Derren menoleh serempak ke ambang pintu yang menampilkan Vino serta..... Mars.
Apa maksudnya? mereka bertiga saling pandang dan mengernyit bingung, sedangkan Vino nampak santai disana.
"Masuk, jelasin." titah Vino.
"Siapa yang mukulin lo?" tanya Chila melihat wajah babak belur Mars.
Mars langsung melirik Vino, sedangkan Vino nampak acuh bermain ponselnya, gadis kecilnya sedang rewel pasti karna ia tinggal untuk mencari hama.
"Maksud lo apa Mars?" tanya Derren.
"Gue yang nidurin Syafa. Gue mantan pacarnya Syafa setahun lalu, tapi gue masih sayang sama Syafa sampe kejadian sebulan yang lalu, gue mabuk dan ternyata di club itu juga ada Syafa." jelas Mars, "Gue tidurin dia di club itu, keadaannya kita berdua sama-sama mabuk. Syafa mabuk gara-gara lo tolak perjodohan lo sama dia. Syafa terobsesi sama lo, dan di malam lo bawa Syafa ke hotel, itu gue ngikutin lo, gue juga yang pukul lo sampe lo ga sadarkan diri, karna gue pikir lo mau nidurin Syafa. Tapi pas lo jatuh gue malah ngeliat pisau, artinya gue salah paham." Mars menatap Derren serius, menjelaskan secara tegas tanpa ragu yang menandakan lelaki itu mengatakan yang sebenarnya.
"Dan waktu gue mau gendong Syafa buat balik, Syafa bangun. Dia ngeliat lo ga sadar di lantai terus nanya. Gue jawab kalo lo yang bawa dia ke hotel tapi gue gatau tujuan nya apa, Syafa langsung usir gue. Setelahnya gue gatau apa yang di perbuat Syafa, yang gue tau cuma kalo Syafa nuduh lo nidurin dia. Dan entah kebetulan atau memang takdir yang mau bantu Syafa jebak lo, Syafa hamil. Yang jelas itu anak gue! Bukan anak lo."
Jelas Mars membuat semuanya mengangguk, "Jadi Fine kan! Gue gada ngapa-ngapain Syafa dan gue gada urusannya sama Syafa." ujar Derren dengan mengangkat kedua tangannya.
"Dan lo," Derren menunjuk Mars, "Gara-gara lo gue harus masuk ke drama sialan ini sampe bikin cewe gue salah paham." kesal Derren, "Lo juga brani banget mukul gue heh?!" lanjutnya.
"Anggep aja pukulan tempo hari itu balesan buat lo karna lo mau celakain anak gue." balas Mars sinis.
"Ya siapa suruh dia ngaku itu anak gua." Derren tak mau kalah.
"Ya tapi lo keterlaluan sampe bikin Syafa pendarahan jingan!" Mars nyolot.
"Dia juga keterlaluan fitnah gue sama bikin cewe gue salah paham." Derren semakin sengit.
"Lo-"
"Stop bisa? Kaya anak kecil lo berdua!" potong Rizal.
Derren menatap Mars dingin dan di balas tatapan sinis oleh Mars.
"Lo juga bodoh Der, kenapa lo ga selidikin semuanya dulu dan malah nurut sama semua ancaman Syafa. Logikanya juga kejadian lo sama Syafa itu baru seminggu yang lalu, waktu Sifa masuk rumah sakit pas dia tenggelem di sungai, ga mungkin dalam seminggu kalian lakuin itu Syafa udah langsung hamil. Dan jelasnya Mars udah lakuin itu sebulan yang lalu dan sekarang Syafa hamil anaknya Mars." kata Vino.
"Ya gue kan kalut pas Syafa bilang gue perkosa dia, gue ga kepikiran apa-apa, pikiran gue cuma Sifa. Gue takut Syafa ngomong macem-macem dan Sifa tau yang akhirnya Sifa benci gue." ucap Derren mengelak. Manusia satu ini memang tak mau di salahkan sama sekali.
Tapi beberapa detik setelah mengucapkan itu ia langsung mendelik karna teringat sesuatu, "SIFA?!"
Tak
Vino meletakkan handphone di meja kaca itu lumayan keras membuat Derren mengernyit, HP Sifa. Derren langsung mengambilnya, "Ko ada di lo?" tanya Derren.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERREN'S STORY {END}
Romancehanya sebuah kisah cinta sederhana anak remaja di masa putih abu-abunya. Ini adalah kisah ke bucinan seorang Leader gengster pada gadis biasa, gadis miskin yang hanya hidup dengan ayah tirinya. Seorang Leader gengster yang sangat mencintai ga...