Setelah kejadian teror di kamar mandi kemarin kini ke enam inti ANOD berada di markas untuk membicarakan nya, Chila membuka HP nya lalu menaruhnya di meja agar teman-temannya bisa melihat apa yang ingin dia tunjukan.
"Apaan?" tanya Andika.
"Teror kemarin," jawab Chila.
Derren langsung mengambil hp Chila, "Ini darah?" tanya Derren.
"Darah hewan, bukan darah manusia." jawab Chila lagi.
"Main nya kurang mainstream anjir, masa pake darah hewan, ga asik ah." ucap Andika meremehkan.
"Masih amatiran" sahut Febri terkekeh.
"baru terjun" timpal Vino.
"Ini-"
"Permisi,"
Mereka semua menoleh, ternyata Sifa yang masuk, Derren langsung memberikan hp Chila padanya dan menghampiri Sifa. Mereka yang semula berkumpul jadi mulai berpencar melakukan kegiatannya masing-masing.
"Kamu kesini sama siapa? Ko ngga bilang aku?" tanya Derren
"Itu tadi bosen di rumah, abis itu aku ke Indomaret, abis itu sekalian kesini deh, nih aku bawain cemilan." ucap Sifa menunjukan kantong kresek sedang yang ia bawa.
"Wihhhh makasihh Monyet!" Chila langsung mengambil kresek itu.
"Lain kali telpon aku, jangan keluar sendiri." peringat Derren yang di angguki Sifa. Derren kembali ke sofa di ikuti Sifa.
"Kalian ngapain tadi?, kayanya lagi ngomong serius ya? gue ganggu?" tanya Sifa.
"Engga, cuma lagi ngomong biasa aja." jawab Derren mengelus rambut Sifa.
TANG
Tiba-tiba ada yang melempar kaleng ke dalam markas, sedetik setelahnya asap langsung menyebar ke seluruh markas. pintu di tutup dari luar, asap tak bisa di hindari karna cepat menyebar serta tebal hingga mereka yang ada di dalam tak bisa melihat apa-apa.
"APA INI WOYY!" teriak Andika.
"BANGSAT!" umpat Derren.
Kepala mereka menjadi pusing dan setelahnya mereka semua pingsan, orang di luar membuka pintunya agar asap keluar terlebih dahulu.
Setelah asap nya hilang, orang itu masuk bersama beberapa orang. Mereka semua langsung membopong seluruh anggota ANOD dan Sifa juga untuk di bawa.
Mereka memasukan DERREN dkk, Chila dan Sifa ke dalam mobil boks, menutup nya lalu segera membawa mereka pergi.
Chila perlahan membuka matanya, ia sadar tapi teman-teman nya pingsan, tadi saat asap itu menyebar Rizal langsung menarik Chila kepelukannya karna Chila mempunyai asma, kalau sampai menghirup asap asma nya bisa kambuh.
Chila menutup hidungnya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Riza. Rizal memeluk Chila agar Chila tak menghirup asap itu tapi Rizal lupa untuk menutup hidung nya hingga ia tetap menghirup asap itu.
Tadi saat orang itu membuka pintu Chila masih sadar, tapi ia pura-pura pingsan agar tak membuat orang itu curiga.
Kini Chila berusaha membuka ikatan di tangannya, mulutnya di lakban, tangan dan kaki nya di ikat, huh... Bagaimana ia bisa keluar dari sini agar bisa meyelamatkan sahabatnya juga?
"Anjing ini gimana?" batin Chila.
Ia melihat seluruh temannya yang pingsan, seketika ia ingat jika Derren selalu membawa pisau yang Derren selipkan di kaki nya.
Chila menggeser dirinya ke arah Derren, ia terus berusaha bergeser tempat ke arah Derren hingga saat Chila sudah dekat dengan kaki Derren, tangan nya berusaha menaikan celana jeans yang Derren gunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERREN'S STORY {END}
Romancehanya sebuah kisah cinta sederhana anak remaja di masa putih abu-abunya. Ini adalah kisah ke bucinan seorang Leader gengster pada gadis biasa, gadis miskin yang hanya hidup dengan ayah tirinya. Seorang Leader gengster yang sangat mencintai ga...